Menteri BUMN Erick Thohir kembali mengangkat Destiawan Soewardjono sebagai Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero), Tbk. Pengangkatan ini dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Waskita Karya yang digelar di Jakarta, Selasa, 14 Februari 2023. 

Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Ermy Puspa Yunita mengatakan, terdapat pergantian di jajaran direksi yaitu pada Director of Business Development dan Director of Operation II. Posisi Director of Business Development yang semula dijabat oleh Septiawan Andri Purwanto kini dijabat oleh Rudi Purnomo. Sedangkan Director of Operation II yang sebelumnya dijabat oleh Bambang Rianto kini dijabat oleh Dhetik Ariyanto.

“Pengangkatan jajaran direksi baru diharapkan dapat berdampak positif terhadap kinerja Waskita terutama dalam hal pengembangan bisnis dan operasional Waskita secara keseluruhan. Tak hanya itu saja manajemen yang dilantik hari ini, Selasa (14/2) semakin menambah optimisme dalam mendukung penguatan fundamental secara keseluruhan,” ujar Ermy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Waskita menggelar RUPSLB pada pekan kedua bulan Februari tahun 2023 dengan dua mata acara, yang pertama adalah Penetapan Beban Biaya Atas Pelaksanaan Privatisasi Perseroan Tahun 2022 dan yang kedua adalah Persetujuan Perubahan Pengurus Perseroan. Acara RUPSLB sendiri digelar di Gedung Waskita Heritage, Cawang, Jakarta, Selasa (14/2).

RUPSLB dipimpin langsung oleh President Commissioner Perseroan Heru Winarko yang didampingi oleh President Director Perseroan Destiawan Soewardjono dan seluruh Board of Commissioners serta Board of Directors.

Pengangkatan kembali Destiawan Soewardjono sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Waskita Karya, dinilai karena prestasinya. Sebab, selama memimpin Waskita Karya, Destiawan merupakan sosok yang memiliki segudang prestasi yang membanggakan di berbagai tempat yang berbeda. 

Melihat dari riwayat pendidikannya, pria kelahiran April 1961 ini merupakan Sarjana Teknik Sipil di Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1987. Setelah itu, Destiawan menyelesaikan pendidikan Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 2008.

Baru-baru ini pria yang memulai karirnya dari tahun 1988 ini mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak. Terlebih setelah melihat kontribusi Waskita di bawah kepemimpinannya dalam menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau group G20 yang digelar di Bali, 15 November 2022. G20 ini merupakan forum kerja sama multilateral yang beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Tidak hanya itu, peran Destiawan dalam pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga sangat signifikan. Waskita merupakan salah satu Main Kontraktor dalam pembangunan Masjid yang diresmikan Presiden Joko Widodo (11/11) lalu. Masjid tersebut merupakan replika atau tiruan yang menyerupai Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi UEA. Pembangunan masjid dirancang mirip aslinya. Masjid tersebut merupakan hibah atau hadiah MBZ untuk Presiden Jokowi sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA).

Jejak karir sosok yang juga Ketua Kafegama MM itu di BUMN Karya cukup Panjang. Sebelum memegang Puncak Pimpinan di Waskita Karya, ia juga lama berkarir di di PT WIKA.

Destiawan telah menjalankan berbagai posisi strategis seperti Manajer Proyek PLTGU Borang pada tahun 2004. Setelah itu, Destiawan didapuk menjadi Manajer Proyek Jembatan Surabaya - Madura tahun 2004 hingga 2007.

Tidak hanya itu, pada 2008 sampai 2011 Destiawan dipilih menjadi Manajer Divisi Luar Negeri di WIKA. Lalu menjadi Manajer Proyek East West Motorway - Aljazair WIKA di tahun 2009 sampai 2010 dan General Manager Departemen Luar Negeri di WIKA mulai dari tahun 2012 sampai 2013.

Pada Tahun 2012, karir Destiawan semakin melejit. Ia pertama kali menjadi Direktur dan langsung menempati posisi Direktur Operasi III, Hingga pada puncaknya selain menjabat sebagai Direktur Operasi, ia juga menjabat Komisiaris Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. terhitung sejak tahun 2014 hingga akhirnya diangkat menjadi Dirut PT Waskita Karya Tbk.

Perseroan dalam kesempatan ini juga mengucapkan terima kasih atas jasa, tenaga dan pengabdian yang telah diberikan selama menjabat sebagai jajaran direksi lama. Perseroan juga mengucapkan Selamat bergabung kepada jajaran direksi yang baru, semoga dapat membawa Waskita lebih baik ke depannya.

Perseroan akan terus berkomitmen menjalankan 8 stream penyehatan keuangan Waskita untuk memperbaiki kondisi arus kas dan melakukan penurunan kewajiban keuangan.

Selain itu juga dalam hal meningkatkan pendapatan melalui pemilihan proyek yang selektif serta tetap prudent dan mengedepankan efisiensi, efektivitas serta selalu berpedoman kepada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan juga terus berkomitmen agar proses lini bisnis dijalankan sesuai dengan prinsip profesionalisme serta integritas yang tinggi sesuai dengan Program Transformasi yang sedang dijalankan.

Dengan hasil keputusan RUPSLB ini, maka susunan Pengurus Perseroan menjadi:

Komisaris

Komisaris Utama/Komisaris Independen : Heru Winarko
Komisaris : I Gde Made Kartikajaya
Komisaris :Dedi Syarif Usman
Komisaris : T. Iskandar
Komisaris : Ahmad Erani Yustika
Komisaris Independen : Muhamad Salim
Komisaris Independen : Muradi

Direksi

Direktur Utama : Destiawan Soewardjono
Direktur HCM, Pengembangan Sistem dan Legal : Mursyid
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Wiwi Suprihatno
Direktur Pengembangan Bisnis : Rudi Purnomo
Direktur Operasi I dan QSHE : I Ketut Pasek Senjaya Putra
Direktur Operasi II : Dhetik Ariyanto
Direktur Operasi III : Warjo

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023