Bekasi (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberikan bantuan sebuah sepeda kepada pelajar SMAN 8 dari keluarga tidak mampu, Husni Mubarok, karena hampir delapan tahun berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.

"Semangat siswa untuk belajar harus terus dijaga. Keadaan ekonomi tidak boleh menjadi kendala karena pemerintah Kota Bekasi sudah mengalokasikan dana pendidikan lebih dari 28 persen dari APBD," kata Rahmat di Bekasi, Jumat.

Husni merupakan siswa baru SMAN 8 Kota Bekasi yang tinggal di sebuah kontrakan Jalan Banteng Gang Jafar RT005/RW 011 Nomer 74 Bekasi Barat.

Sejak sekolah dasar (SD), Husni mengaku telah terbiasa berangkat ke sekolahnya dengan berjalan kaki meski menempuh jarak jauh karena kondisi ekonomi keluarganya yang tidak mampu.

"Semoga bisa jadi BJ Habibie-nya Bekasi. Jangan lupa belajar dan semangat untuk terus belajar," katanya.

Rahmat mengaku mendengar kabar Husni dari Dinas Pendidikan setempat saat melakukan penyisiran siswa tidak mampu di wilayah itu.

"Saya melihat ada semangat kuat dari Husni untuk belajar. Bahkan jarak dan kemampuan ekonomi tidak membatasinya untuk mengejar mimpi," katanya.

Rahmat juga berpesan agar upaya penyisiran siswa tidak mampu untuk terus dilakukan Dinas Pendidikan mengingat pihaknya telah mengalokasikan dana pendidikan bagi siswa tidak mampu yang harus terserap pada 2016.

"Dinas juga harus terus menyisir warga dengan usia sekolah yang tidak bisa bersekolah dengan alasan biaya. Rp6,5 miliar sudah kita siapkan untuk siswa afirmasi," katanya.

Usai menerima bantuan sepeda gunung dari Wali Kota Bekasi, Husni mengaku sangat senang.

"Saya senang sekali, sekolah sudah digratiskan bahkan baju dan seragam lainya dan saat ini saya dibantu sepeda," katanya.

Husni mengatakan, keluarganya tidak mampu membiayai sekolah hingga tingkat SMA, namun dirinya nekat mendaftar di sekolah khusus binaan atlet SMAN 8 Kota Bekasi.

"Saya pernah menjuarai lomba pencak silat. Pihak sekolah ternyata menggeratiskan seluruh biaya sekolah," katanya.

Ibunda Husni mengatakan jika putranya itu setiap hari menyempatkan diri berjualan pisang untuk membantu ekonomi keluarga.

"Saya bersukur Pak Wali mau datang dan memberi sepeda kepada anak saya," katanya.

Sosok Husni, kata dia, adalah anak yang sangat berbakti dan tidak pernah mengeluh meskipun setiap hari harus berjalan kaki dari Kranji hingga ke pekayon tempat putranya belajar di SMA 8 selama lebih kurang 5 kilometer.

"Keinginan Husni untuk jadi insinyur kadang membuat saya sedih, tapi mudah-mudahan dengan semangat dan doa bisa terwujud," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016