Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Prof Nizam menyatakan hasil kajian program Kampus Merdeka menunjukkan sebesar 41 persen dari 7.099 responden lulusan program unggulan tersebut mendapatkan pekerjaan lebih cepat dibandingkan rata-rata nasional.
"Rata-rata nasional lulusan perguruan tinggi membutuhkan waktu empat bulan untuk mendapatkan pekerjaan, sedangkan alumni program Kampus Merdeka membutuhkan waktu 0,3 hingga 2,8 bulan,” kata Nizam dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Minggu.
Nizam mengemukakan hal itu saat menjadi pembicara kunci pada Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA PTN-BH) di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Sabtu (11/2).
Baca juga: Nadiem Makarim dorong mahasiswa daftar dan ikuti program MBKM
Sementara itu, lanjut dia, gaji pertama alumni program Kampus Merdeka setelah lulus kuliah juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
"Rata-rata nasional gaji pertama adalah 0,72 x UMP, sedangkan lulusan Kampus Merdeka mencapai 1,43 hingga 1,88 x UMP," katanya.
Seluruh program unggulan itu, kata dia, menunjukkan capaian dan tambahan kompetensi yang tinggi, terutama dalam soft skill, seperti kepemimpinan, kapasitas berpikir, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kreativitas.
“Saya berharap PTN-BH semakin memperkokoh dan mengakselerasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sehingga dampaknya bisa kita rasakan, termasuk bagi mahasiswa dan lulusan PT lebih dahsyat lagi. Semoga kemajuan Indonesia dalam pendidikan tinggi dapat menjadi contoh baik bagi dunia,” katanya.
Baca juga: Direktur PNJ: MBKM selaras dengan program yang diterapkan Politeknik Negeri Jakarta
Pada kesempatan itu, Prof Nizam mengemukakan bahwa 178.998 mahasiswa dari seluruh Indonesia telah mendaftar program Kampus Merdeka sejak awal dibuka hingga 2022, dengan jumlah yang meningkat setiap tahunnya.
Mereka tersebar dalam program yang telah disiapkan oleh Kemendikbudristek, yakni IISMA, IISMA Vokasi, Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Program Wirausaha Merdeka, dan Praktisi Mengajar.
“Dengan memperhatikan aspek kepuasan para pihak terhadap program, rekognisi SKS, dampak bagi mahasiswa, serta aspek lainnya didapatkan bahwa mayoritas penerima manfaat menyatakan puas dan sangat puas atas program Kampus Merdeka yang diikutinya. Mayoritas mahasiswa yang mengikuti program kampus merdeka setuju merasakan dampak positif setelah menyelesaikan program,” ungkap Nizam.
Baca juga: Dekan: FIA UI siap jalankan program MBKM
Sementara itu, Ketua MSA PTN BH Prof Sulistiowati menyampaikan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut, yakni merumuskan nilai bersama dalam rangka meningkatkan kualitas dan rekognisi internasional.
Selain itu, merumuskan strategi kualitas akademik terkait pembentukan karakter SDM dan karakter PTN-BH untuk mendapatkan rekognisi internasional melalui pemeringkatan QS World University Ranking, serta berbagi pengalaman peningkatan mutu akademik dan rekognisi internasional melalui pemeringkatan QS World University Ranking, dan tempat menggalang kerja sama untuk mencapai setiap pemeringkatan QS World University Ranking.
“Melalui refleksi dan kolaborasi PTN-BH ini, kami berkeyakinan mampu bersama-sama meningkatkan mutu akademik pendidikan tinggi dan reputasi internasional,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Rata-rata nasional lulusan perguruan tinggi membutuhkan waktu empat bulan untuk mendapatkan pekerjaan, sedangkan alumni program Kampus Merdeka membutuhkan waktu 0,3 hingga 2,8 bulan,” kata Nizam dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Minggu.
Nizam mengemukakan hal itu saat menjadi pembicara kunci pada Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA PTN-BH) di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Sabtu (11/2).
Baca juga: Nadiem Makarim dorong mahasiswa daftar dan ikuti program MBKM
Sementara itu, lanjut dia, gaji pertama alumni program Kampus Merdeka setelah lulus kuliah juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
"Rata-rata nasional gaji pertama adalah 0,72 x UMP, sedangkan lulusan Kampus Merdeka mencapai 1,43 hingga 1,88 x UMP," katanya.
Seluruh program unggulan itu, kata dia, menunjukkan capaian dan tambahan kompetensi yang tinggi, terutama dalam soft skill, seperti kepemimpinan, kapasitas berpikir, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kreativitas.
“Saya berharap PTN-BH semakin memperkokoh dan mengakselerasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sehingga dampaknya bisa kita rasakan, termasuk bagi mahasiswa dan lulusan PT lebih dahsyat lagi. Semoga kemajuan Indonesia dalam pendidikan tinggi dapat menjadi contoh baik bagi dunia,” katanya.
Baca juga: Direktur PNJ: MBKM selaras dengan program yang diterapkan Politeknik Negeri Jakarta
Pada kesempatan itu, Prof Nizam mengemukakan bahwa 178.998 mahasiswa dari seluruh Indonesia telah mendaftar program Kampus Merdeka sejak awal dibuka hingga 2022, dengan jumlah yang meningkat setiap tahunnya.
Mereka tersebar dalam program yang telah disiapkan oleh Kemendikbudristek, yakni IISMA, IISMA Vokasi, Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Program Wirausaha Merdeka, dan Praktisi Mengajar.
“Dengan memperhatikan aspek kepuasan para pihak terhadap program, rekognisi SKS, dampak bagi mahasiswa, serta aspek lainnya didapatkan bahwa mayoritas penerima manfaat menyatakan puas dan sangat puas atas program Kampus Merdeka yang diikutinya. Mayoritas mahasiswa yang mengikuti program kampus merdeka setuju merasakan dampak positif setelah menyelesaikan program,” ungkap Nizam.
Baca juga: Dekan: FIA UI siap jalankan program MBKM
Sementara itu, Ketua MSA PTN BH Prof Sulistiowati menyampaikan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut, yakni merumuskan nilai bersama dalam rangka meningkatkan kualitas dan rekognisi internasional.
Selain itu, merumuskan strategi kualitas akademik terkait pembentukan karakter SDM dan karakter PTN-BH untuk mendapatkan rekognisi internasional melalui pemeringkatan QS World University Ranking, serta berbagi pengalaman peningkatan mutu akademik dan rekognisi internasional melalui pemeringkatan QS World University Ranking, dan tempat menggalang kerja sama untuk mencapai setiap pemeringkatan QS World University Ranking.
“Melalui refleksi dan kolaborasi PTN-BH ini, kami berkeyakinan mampu bersama-sama meningkatkan mutu akademik pendidikan tinggi dan reputasi internasional,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023