Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan memastikan bahwa program Sekolah Pemerintah Desa berlanjut di tahun 2023 dengan jumlah peserta yang lebih banyak.

"Ini upaya kita mempercepat pembangunan di desa. Kepala Desa dan aparatur desa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan di wilayah masing-masing," kata Iwan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Menurutnya, tahun ini Pemerintah Kabupaten Bogor akan mengikutsertakan 180 perangkat desa dari 60 desa pada angkatan ketiga Sekolah Pemerintah Desa.

Ia menjelaskan Sekolah Pemerintah Desa merupakan program kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bogor dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) University dan menjadi yang pertama di Indonesia.

Baca juga: Pemkab Bogor kembali wisuda 165 perangkat desa di IPB

Plt bupati juga baru mewisuda 165 orang angkatan kedua Sekolah Pemerintah Desa di Kampus IPB University, Dramaga, Kabupaten Bogor, pada Rabu (9/2). Peserta wisuda terdiri atas 55 kepala desa, 55 operator spasial, dan 55 operator sosial.

"Mereka telah mengikuti pendidikan dengan bidang keilmuan tata kelola pemerintahan desa dan data desa presisi. Kita berharap lulusan angkatan kedua ini menjadi bagian Pemkab Bogor dalam upaya mempercepat terciptanya desa cerdas," ujar Iwan.

Ia mengaku telah menginstruksikan agar aparatur desa lulusan Sekolah Pemerintah Desa ini tetap berada di Pemerintahan Desa meski berganti kepala desa.

“Kami akan coba tuangkan dalam peraturan. Karena, sayang ketika kita sudah menyekolahkan, menganggarkan, tapi pas ganti kepala desa, ganti juga aparaturnya. Itu tidak boleh terjadi. Lulusan SPD ini investasi dan SDM desa yang sangat potensial," tuturnya.

Baca juga: 165 perangkat desa ikuti program Sekolah Pemerintahan Desa 2022 di IPB University

Dalam kesempatan itu, Iwan juga menyampaikan terima kasihnya kepada IPB University dan seluruh pihak yang turut mendukung program ini. Ia berharap semakin banyak program yang bisa dikolaborasikan demi mempercepat pembangunan di desa.

"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor IPB Pak Prof Arif Satria, Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Pak Eko Prasetyanto, Kepala LPPM IPB Pak Prof Ernan Rustiandi, Penanggung Jawab SPD Kang Sofyan Sjaf, para pengajar dan seluruh jajaran IPB University, serta pihak terkait lainnya. Program ini akan dilanjutkan di 2023. Semoga memberikan banyak manfaat untuk kita semua, untuk bangsa dan negara," ungkapnya.

Sementara itu, Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan tonggak kemajuan Kabupaten Bogor terletak pada kemajuan desa. Untuk itu, SDM aparatur desa mutlak menjadi pilar utama dalam pembangunan desa.

IPB memiliki inovasi berupa Data Desa Presisi, kemudian dikembangkan menjadi Sekolah Pemerintahan Desa untuk menunjangnya. Aparatur desa diharapkan lebih peduli terhadap data, karena data yang baik menjadi sumber perencanaan yang baik.

Baca juga: Bupati Bogor kuliahkan 165 perangkat desa di IPB University pada 2022

“Data desa yang baik akan menjadi dasar bagi perencanaan desa yang baik, perencanaan desa yang baik jadi perencanaan kecamatan yang baik. Pada akhirnya data desa yang baik akan meningkatkan akurasi data nasional, sehingga perencanaan nasional juga semakin baik,” terangnya.

Dirjen Bina Pemdes Kemendagri, Eko Prasetyanto menyampaikan apresiasinya kepada IPB University dan Pemkab Bogor yang visioner memulai program Sekolah Pemerintahan Desa. Baginya, ini merupakan program penting dalam upaya memajukan SDM, khususnya para kades dan aparatur desa.

"Ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, mengubah sikap untuk lebih optimal dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, pelayanan kepada masyarakat, pengelolaan keuangan desa dan lainnya. Semoga ini bisa diikuti seluruh desa yang ada di Indonesia," ujarnya.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023