Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengapresiasi kontribusi pihak swasta dalam upaya menekan volume sampah melalui pembangunan pabrik daur ulang botol plastik jenis Polyethylene Terephthalate (PET) di Kawasan Industri GIIC Cikarang.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan fasilitas daur ulang sampah plastik ini memberikan dampak positif bagi Kabupaten Bekasi dalam rangka melestarikan dan menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik.

"Artinya ada pengelolaan sampah khusus botol plastik PET, terlebih pabrik ini telah terkoneksi dengan 50 bank sampah. Kami akan meningkatkan produktivitas bank-bank sampah sehingga daya serap sampah plastik bisa lebih besar dan tidak masuk ke TPA," katanya di Cikarang, Rabu.

Baca juga: Pabrik daur ulang botol plastik berjenis PET diresmikan di Bekasi

PT Amandina Bumi Nusantara yang merupakan usaha bersama Coca Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia dan Dynapack Asia itu mengambil peran aktif dalam upaya menekan sampah plastik kemasan botol di Kabupaten Bekasi.

Selain pelestarian lingkungan, penyerapan tenaga kerja lokal juga menjadi fokus perhatian pemerintah. Dani meminta agar perusahaan mampu menyerap tenaga kerja asli Kabupaten Bekasi.

"Karena Kabupaten Bekasi merupakan kawasan industri yang terus membuka lapangan pekerjaan baru. Saya minta supaya tenaga kerjanya harus dari Kabupaten Bekasi," katanya.

Dani menjelaskan pabrik daur ulang tersebut dapat dijadikan proyek percontohan bagi perusahaan lain sehingga tidak hanya sampah plastik berjenis PET saja yang mampu diolah kembali namun seluruh jenis plastik yang secara bisnis dapat menguntungkan.

Baca juga: Penjabat Bupati Bekasi tinjau gunungan sampah TPA Burangkeng

"PT Amandina ini spesialis botol plastik namun bisa menjadi contoh untuk membuat pabrik serupa yang tidak hanya mendaur ulang sampah botol plastik tapi juga seluruh plastik, kertas, logam, dan kayu. Karena bisnis seperti ini juga bersifat berkelanjutan dan bernilai tinggi," ucapnya.

Pemkab Bekasi bekerja sama dengan PT Indocement dalam pengembangan teknologi pengelolaan sampah terpadu untuk mengatasi persoalan sampah di daerah itu. Teknologi ini rencananya akan dibangun di Tempat Pembuangan Akhir Burangkeng, Kecamatan Setu.

"Saya sudah lapor Pak Luhut juga, jika kami akan mengembangkan pabrik yang nanti produknya RDF dan sudah ada offtaker-nya yaitu Indocement Cibinong. Lahan sudah ada tinggal menunggu kelanjutannya," katanya.

Baca juga: Pemkab Bekasi targetkan bayar ganti untung lahan TPA Burangkeng sebelum Lebaran

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi jalinan kerja sama antara dua perusahaan produksi plastik tersebut dalam mempromosikan sistem closed-loop yang dinilai mampu memacu pertumbuhan ekonomi sekaligus membantu mengatasi masalah lingkungan hidup.

"Percepatan program pengelolaan sampah berbasis sumber dapat dilakukan secara gotong royong oleh semua pihak. Saya berharap Amandina memainkan peran mengatasi masalah sampah sekaligus memberi manfaat lingkungan dan sosial melalui sistem ini," kata dia usai meresmikan pabrik.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023