Provinsi Maluku Utara (Malut) diguncang gempa bermagnitudo 5,3 pada Minggu (5/2) 2023 dini hari, tepatnya pada pukul 00.48 WIB, demikian informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Dalam unggahan di akun media sosial Twitter resminya @BMKG, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer.
Episentrum gempa berlokasi 98 kilometer timur laut Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, dengan titik koordinat 1,16 lintang utara dan 126,24 bujur timur.
Belum ada kabar soal dampak gempa tersebut di wilayah Maluku Utara maupun daerah sekitarnya.
Baca juga: BMKG catat ada tujuh aktivitas gempa pada Selasa dan Rabu di berbagai daerah Indonesia
Baca juga: Gempa magnitudo 5,0 guncang Melonguane Sulut, tidak berpotensi tsunami Senin dini hari
Baca juga: Gempa magnitudo 5.6 guncang Maluku Utara tidak berpotensi tsunami Minggu dini hari
Sebelumnya Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyampaikan hasil rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa rumah di kawasan gempa aktivitas Sesar Garsela tidak perlu direlokasi dengan syarat harus memenuhi standar pembangunan rumah yang tahan gempa.
"Jadi tidak ada yang harus dievakuasi, relokasi tidak usah," kata Helmi Budiman usai meninjau rumah warga yang rusak akibat diguncang gempa bumi di Desa Cisarua, Kecamatan Samarang, Garut, Sabtu.
Ia menuturkan Tim PVMBG sudah terjun ke daerah yang terdampak bencana gempa bumi aktivitas Sesar Garsela berkekuatan Magnitudo 4,3 di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi.
Hasil penilaian PVMBG, kata dia, bahwa Desa Cisarua di Kecamatan Samarang, dan juga sejumlah kampung di Kecamatan Pasirwangi merupakan wilayah yang masuk rawan gempa aktivitas Sesar Garsela.
"Jadi memang Sesar Garsela ini wilayahnya, namun direkomendasikan tidak usah ada relokasi," kata Helmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Dalam unggahan di akun media sosial Twitter resminya @BMKG, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer.
Episentrum gempa berlokasi 98 kilometer timur laut Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, dengan titik koordinat 1,16 lintang utara dan 126,24 bujur timur.
Belum ada kabar soal dampak gempa tersebut di wilayah Maluku Utara maupun daerah sekitarnya.
Baca juga: BMKG catat ada tujuh aktivitas gempa pada Selasa dan Rabu di berbagai daerah Indonesia
Baca juga: Gempa magnitudo 5,0 guncang Melonguane Sulut, tidak berpotensi tsunami Senin dini hari
Baca juga: Gempa magnitudo 5.6 guncang Maluku Utara tidak berpotensi tsunami Minggu dini hari
Sebelumnya Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyampaikan hasil rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa rumah di kawasan gempa aktivitas Sesar Garsela tidak perlu direlokasi dengan syarat harus memenuhi standar pembangunan rumah yang tahan gempa.
"Jadi tidak ada yang harus dievakuasi, relokasi tidak usah," kata Helmi Budiman usai meninjau rumah warga yang rusak akibat diguncang gempa bumi di Desa Cisarua, Kecamatan Samarang, Garut, Sabtu.
Ia menuturkan Tim PVMBG sudah terjun ke daerah yang terdampak bencana gempa bumi aktivitas Sesar Garsela berkekuatan Magnitudo 4,3 di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi.
Hasil penilaian PVMBG, kata dia, bahwa Desa Cisarua di Kecamatan Samarang, dan juga sejumlah kampung di Kecamatan Pasirwangi merupakan wilayah yang masuk rawan gempa aktivitas Sesar Garsela.
"Jadi memang Sesar Garsela ini wilayahnya, namun direkomendasikan tidak usah ada relokasi," kata Helmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023