Cibinong (Antara Megapolitan) - Bupati Bogor Nurhayanti akan meningkatkan pelayanan keselamatan ibu dan anak saat persalinan di 50 rumah sakit dan Puskesmas mulai 2016.

"Bidang kesehatan salah satu fokus program kami. Ini termasuk dalam perhatian terhadap indeks pertumbuhan manusia di Kabupaten Bogor. Kami siapkan anggaran 12 persen dari total APBD setiap tahunnya," katanya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Dalam kesempatan itu, Nurhayati juga meresmikan layanan Sistem Jaringan Informasi (Sijari) Bunda melalui layanan pesan singkat untuk peningkatan cepat tanggap rujukan dari Puskesmas ke Rumah Sakit.

"Kami siap mendorong mutu, sarana dan prasarana di 20 rumah sakit dan 30 Puskesmas Kabupaten Bogor untuk meningkatkan layanan keselamatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir secara berkelanjutan," katanya usai menutup Program Emas 2013-2016 dan pencanangan lanjutan Expanding Maternal and Neonatal Survival (Emas), dia di wilayahnya.

Hingga saat ini, kata dia, sebanyak lima rumah sakit dan sepuluh Puskesmas di wilayah setempat sudah terlebih dahulu mendapat pendampingan program tersebut.

Menurut Nurhayanti, proses kehamilan yang baik, persalinan yang sehat dan tumbuh kembang yang baik perlu perhatian dan kepedulian semua pihak demi masyarakat Kabupaten Bogor yang sehat.

Menurut data Dinkes Kabupaten Bogor dan Tim Program Emas pusat, program tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas rujukan melalui Sijari Bunda sebesar 91 persen pada 2015 atau meningkat dari 2014 yang tercatat sebesar 60 persen.

"Selain itu, peningkatan layanan di rumah sakit menjadi 93 persen di tahun 2015 atau meningkat dari 2014 yang hanya 60 persen," katanya.

Selanjutnya, peningkatan kinerja klinis di rumah sakit menjadi 81 persen pada 2015 dari pencapaian sebelumnya pada 2014 sebesar 34 persen.

Adapun peningkatan kinerja klinis di Puskesmas pada 2015 tercatat sebesar 88 persen atau melonjak dari 2014 yang hanya 19 persen.

Data tersebut, kata dia, telah membuktikan program itu telah efektif meningkatkan layanan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 0,56 persen di tahun 2016 dari kasus pada 2015 yang tercatat sebesar 0,57 persen.

Dia mengatakan, seluruh rumah sakit dan Puskesmas di Kabupaten Bogor sebenarnya sudah menggunakan bimbingan Emas dan Sijari Bunda.

"Hanya saja yang dipantau pusat baru sebagian," katanya.

Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bogor dan DPRD Kabupaten Bogor selalu bersinergi dalam menunjukan perhatiannya terhadap bidang kesehatan.

"Jangan khawatir untuk dukungan APBD, eksekutif dan legislatif sudah sepakat untuk mendukung," jelasnya.

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016