Oleh Andi Firdaus

Bekasi, (Antara Megapolitan) - Paguyuban warga Perumahan Pondok Mitra Lestari Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, memutuskan untuk memperbaiki kerusakan tanggul Kali Bekasi di pemukimanya secara swadaya.

"Keputusan ini kita ambil menyusul kondisi keuangan pemerintah daerah maupun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) sangat terbatas jumlahnya," kata pengurus Paguyuban Warga PML, Zani, di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, kerusakan tanggul Kali Bekasi di RT01 RW13 PML atau tepatnya di samping kantor RW sudah sangat mengkhawatirkan warga sekitar.

"Pondasinya ambles sekitar enam meter dengan diameter mencapai lima meter sejak sepekan terakhir," katanya.

Kekhawatiran warga dipicu posisi tanggul jebol yang letaknya tegak lurus dengan aliran sungai, sehingga bila terjadi peningkatan debit, air dapat langsung menerobos masuk ke pemukiman warga.

"Sebab tidak ada lagi penghalang aliran air kalau terjadi luapan. Apalagi sekarang sedang sering terjadi hujan di kawasan hulu, yakni Sentul, Kabupaten Bogor," katanya.

Zani mengaku telah melibatkan perwakilan tokoh warga setempat untuk melakukan lobi dengan pemerintah daerah maupun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui BBWSCC untuk pemulihan fisik tanggul.

"Namun ternyata dana yang mereka miliki sangat terbatas dan belum mampu memperbaiki kerusakan tanggul secara permanen dalam waktu dekat ini," katanya.

Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi pada Juli 2016 hanya memiliki anggaran Rp2,5 miliar untuk pemulihan tanggul Kali Bekasi di PML.

Sementara BBWSCC hanya memiliki alokasi anggaran Rp500 juta untuk penanganan tanggul Kali Bekasi dari hulu ke hilir yan terdata sebanyak 18 titik.

Salah satu tokoh warga PML Susilo mengatakan, hasil kalkulasi pihaknya terhadap upaya perbaikan kerusakan tanggul secara menyeluruh di PML mencapai total Rp40 miliar.

"Upaya perbaikan tanggul itu dari mulai belakang sampai depan perumahan kami sepanjang lebih kurang 2 kilometer," katanya.

Akibat keterbatasan dana pemerintah, dirinya bersama pengurus RT dan RW menginstruksikan agar dilakukan upay penanganan darurat di lokasi tanggul jebol menggunakan dana swadaya masyarakat.

"Hasil sumbangan pengurus RT dan warga diproyeksikan terkumpul Rp10 juta. Namun untuk sementara ini warga mengandalkan dana bantuan dari donatur warga yang peduli pada lingkungannya," katanya.

Upaya perbaikan tanggul secara darurat dilakukan dengan mengunakan karung pasir dan batu yang disusun menggunakan kerangka bambu di titik pondasi yang ambles mulai Rabu (20/7).

"Minimal sementara ini bisa mengantisipasi masuknya air k pemukiman warga saat terjadi luapan sambil kita menunggu respon pemerintah untuk pebaikan permanen," demikian Susilo.

Pewarta:

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016