Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melirik skema bantuan pada program rehabilitasi pasar rakyat yang diluncurkan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk menata belasan pasar tradisional di daerah itu.
"Kami berupaya mencari anggaran atau mengajukan ke pemerintah pusat. Ada program rehabilitasi pasar dari Kemendag (Kementerian Perdagangan), mudah-mudahan bisa digunakan di wilayah Bekasi," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo di Cikarang, Selasa.
Dia mengatakan rencana pengajuan pembiayaan kepada pemerintah pusat tersebut disebabkan keterbatasan keuangan daerah yang belum mampu mengalokasikan pendanaan secara maksimal untuk menata pasar-pasar tradisional di wilayahnya.
"Dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah tidak mungkin kita paksakan untuk merevitalisasi pasar mengingat postur pendanaan daerah terbagi ke fokus prioritas," katanya.
Menurut dia pengajuan pendanaan pusat ini menjadi pilihan efektif terlebih program rehabilitasi pasar ini merupakan salah satu bentuk komitmen Kemendag RI untuk meningkatkan daya saing pasar rakyat.
"Kami berupaya untuk terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Semoga bisa berjalan dengan baik sehingga mampu menciptakan pasar laik sebagai lumbung perekonomian rakyat," katanya.
Gatot mengakui tidak semua pasar tradisional milik Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam kondisi laik meski sebagian kecil di antaranya sudah dibangun menggunakan bantuan pendanaan pihak ketiga melalui skema bangun, guna, serah atau Build Operate Transfer (BOT).
"Kami juga terus melakukan inovasi untuk membuat kondisi pasar ini laik, demi kenyamanan masyarakat, baik pedagang maupun pembeli. Termasuk berkolaborasi dengan DPRD melalui aspirasi anggota dewan dari daerah pemilihan Kabupaten Bekasi," katanya.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi Himawan Abror mengakui kemampuan keuangan daerah menjadi kendala utama pemerintah daerah memaksimalkan pembangunan sentra ekonomi rakyat tersebut.
Kondisi ini pun tidak bisa diabaikan begitu saja tanpa ada solusi mengingat pemerintah daerah wajib hadir memberikan gempuran ekonomi demi kepentingan publik, terlebih pasar tradisional merupakan lumbung perekonomian rakyat sejak dahulu.
"Ada beberapa pembahasan terkait pasar. Salah satunya adalah bagaimana inovasi Dinas Perdagangan untuk menciptakan kelaikan pasar sebagai lumbung perekonomian rakyat," ucapnya.
Dia menyatakan budaya masyarakat Kabupaten Bekasi yang memanfaatkan keberadaan pasar tradisional sebagai kegiatan jual beli hingga kini masih terjaga dengan baik. Melalui perbaikan pasar pula diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran.
Pemerintah Kabupaten Bekasi mengoptimalkan kelaikan 12 pasar yang ada ini, selain bisa menumbuhkan perekonomian rakyat juga akan berdampak memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkab Bekasi optimalkan pekerjaan fisik pada aliran air cegah banjir
Baca juga: Ketua DPRD Bekasi resmikan sarana olahraga di tiga kawasan perumahan
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023