Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengingatkan kepada seluruh pejabat terkait di jajarannya terkait bahaya narkoba yang mengancam setiap waktu, tidak hanya menyebabkan kematian tetapi juga merusak masa depan bangsa.

"Setiap hari ada 50 nyawa mati sia-sia karena narkotika. Narkotika saat ini menjadi musuh kita bersama, ancamanannya setiap waktu dan setiap hari," kata Bima dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2016 di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Ia mengatakan, pemberantasan penyalahgunaan narkotika tidak hanya dilakukan di hilirnya saja (penindakan) atau begitu ada kasus baru ditindak, tapi memeranginya mulai dari hulu hingga ke hilir.

"Artinya ada pencegahan yang optimal mulai dari sosialisasi, edukasi bahasa narkoba, dan penindakan yang tegas yang memberikan efek jera," katanya.

Menurutnya, terjadi pergeseran tren penggunaan narkotika. Pada era 60 sampai 80-an, pengguna narkotika identik dengan mereka yang berasal dari keluarga "broken home", namun fakta saat ini pengguna narkotika sudah masuk dan merambah kalangan sosial, mulai dari pejabat, hingga warga biasa.

"Tingginya kasus narkotika, terbuki 50 persen warga binaan yang menghuni Lapas Paledang terkait kasus narkotika," katanya.

Bima menyebutkan, setiap saat keluarga, rumah dan lingkungan dapat terkena bahaya narkoba, jika hal tersebut didiamkan tanpa ada upaya pencegahan secara maksimal, maka dampak terbesarnya adalah kehilangan generasi penerus bangsa.

Menurut Bima, banyak pihak yang menyatakan narkoba berhubungan dengan perang proksi (proxy war), sehingga perlu diwaspadai dan siaga dengan ancaman yang ditimbulkan oleh peredaran narkotika.

"Boleh percaya atau tidak, tapi yang pasti kita wajib siaga dengan bahaya narkotika yang selalu mengancam setiap waktu," katanya.

Upaya pencegahan, lanjut Bima, Pemerintah Kota Bogor menggalakkan pembangunan ruang terbuka hijau dan taman salah satu tujuannya untuk memberikan wahana yang sehat bagi generasi muda dalam menuangkan ide kreatif dan menyalurkan energi positif serta potensinya dalam berkreativitas.

"Perang narkoba harus dilakukan bersama-sama, Kepolisian, Kejaksaan dan Pemerintah Daerah agar Kota Bogor menjadi lebih baik," katanya.

Peringatan HANI tingkat Kota Bogor ditandai dengan upacara yang diikuti sekitar 250 peserta terdiri atas pejabat teras Pemkot Bogor, Polres Bogor Kota, Kejaksaan Negeri. Dan diisi dengan pemberian penghargaan kepada 35 anggota Polres Bogor dan 15 pegawai Kejaksanaan Negeri Bogor yang telah berjasa dalam mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika selama 2016.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kota Bogor atas kerja keras Satuan Narkoba Polres Bogor Kota dan Pegawai Kejaksaan yang berhasil membongkar kasus narkotika di Bogor.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016