Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menggandeng perusahaan farmasi nasional PT Bio Farma untuk kegiatan vaksinasi ulang terhadap pasien yang terbukti secara medis terkontaminasi vaksin palsu.

"Kita coba koordinasi dengan PT Bio Farma untuk kegiatan vaksinasi ulang bagi pasien yang sudah terlanjur menggunakan vaksin palsu," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tety Manurung di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, kegiatan tersebut sampai saat ini masih menunggu instruksi dari Kementerian Kesehatan perihal kesiapan operasionalnya.

"Untuk vaksin ulang, kita koordinasi juga dengan Kementerian Kesehatan. Apapun keputusannya, kami pasti dukung. Kita tidak bisa main sendiri-sendiri karena kasus ini sudah nasional," katanya.

Dikatakan Tety, PT Bio Farma pun saat ini masih menunggu instruksi Menteri Kesehatan untuk menggelar vaksinasi ulang secara nasional bagi masyarakat yang dirugikan.

"Semua ada regulasinya. Kita tunggu instruksi Menkes," katanya.

Tety mengatakan sejauh ini Dinas Kesehatan Kota Bekasi masih menunggu pendataan warga yang terkontaminasi vaksin palsu di sejumlah posko yang disiapkan.

Posko tersebut mulai dibuka, Jumat (15/7), di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), kantor Dinas Kesehatan dan 32 Puskesmas di 12 kecamatan se Kota Bekasi.

Posko tersebut akan menampung keluhan pasien dari tiga rumah sakit di wilayah itu yang terindikasi menggunakan vaksin palsu, yakni RS Elizabeth di Jalan Narogong, RS Permata Jalan Legenda Raya Mustikajaya dan RS Hosana Medica di Jalan Pramuka Rawalumbu.

Pewarta:

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016