Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi presentasi Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB University) Arif Satria yang dilantik kembali untuk periode 2023-2028, yang menggambarkan konsep kampus masa depan.

Ganjar yang diwawancara usai menghadiri pelantikan Arif Satria di Gedung Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga Bogor, Rabu, mengapresiasi paparan Rektor IPB itu yang mengungkapkan kemajuan-kemajuan perguruan tinggi tersebut.

"Luar biasa, Pak Rektor menggambarkan bagaimana kemajuan IPB dan bagaimana kolaborasi itu dibangun sambil beliau menyampaikan tantangan masa depan yang harus direspons hari ini," kata Ganjar.

Baca juga: Rektor IPB University Arif Satria dilantik kembali

Ganjar menilai capaian IPB yang telah dipaparkan Arif Satria menunjukkan bahwa kampus tersebut mampu beradaptasi dengan kondisi global saat ini, sehingga relevan menjadi kampus masa depan.

"Sedikit pun tidak ada yang meleset dari tayangan-tayangan sebuah kampus yang harus beradaptasi dengan kondisi global yang sedang berubah," katanya.

IPB, kata Ganjar, merespons disrupsi atau perubahan besar tatanan lama menjadi tatanan baru dengan sangat luar biasa, yakni melalui riset dengan inovasi yang berkolaborasi mitra pemerintah dan pengusaha.

Baca juga: IPB siap berkolaborasi dengan perguruan tinggi top 100 dunia

"Saya kira disrupsi itu direspons kampus dengan sangat luar biasa, risetnya hebat dan ini kampus masa depan, beliau sampaikan itu dengan baik, bagus karena kerja sama dan kolaborasinya dengan pemerintah dengan pengusaha luar biasa," kata Ganjar.

Rektor IPB Arif Satria dalam sambutannya usai pelantikan memaparkan sejumlah capaian kampusnya yang telah menciptakan 107 varietas tanaman pangan berkontribusi untuk ketahanan pangan Indonesia.

Baca juga: Rektor IPB: Kemajuan pertanian akan berdampak pada ekonomi makro Indonesia

Inovasi teknologi pertanian yang terus berkembang dan sedang dikembangkan di antaranya kaca dari kayu, beras dari rumput laut dan masih banyak lagi.

"Jadi ke depan harus berkontribusi untuk pangan dunia. Inovasi-inovasi masih terus diriset. Sekarang, biodiversity itu menjadi kunci utama," katanya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023