Ikatan Cendikia Muslim Indonesia (ICMI) bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) University mengemukakan konsep kampus berkelanjutan yang berdampak pada alam, kehidupan sosial dan ekonomi Indonesia.

"Saya harap kampus bisa menjadi model kehidupan berkelanjutan, kenapa, karena kampus punya inovasi, punya teknologi," kata Ketua ICMI Organisasi Wilayah Khusus (Orwilsus) Bogor Aceng Hidayat usai menghadiri lokakarya kampus berkelanjutan dan bedah buku karyanya berjudul Senandika di IICC Bogor, Kamis.

Aceng menyampaikan bahwa wacana kehidupan berkelanjutan sudah sering dibahas melalui forum-forum dan seminar, akan tetapi belum ada model yang dapat  diimplementasikan secara bersama-sama.

Baca juga: Rektor IPB ingatkan pentingnya akurasi data terkait polemik impor beras

Sehingga menurutnya, perumusan model kehidupan berkelanjutan hanya bisa diawali oleh kampus, karena di dalamnya terdapat inovasi-inovasi dan teknologi yang dapat berdampak kepada keberlanjutan kehidupan.

Di kampus pula, kata dia, ada proses pendidikan, ada unsur pemerintahan, kebijakan dan anggaran yang sangat memungkinkan terwujudnya model kehidupan berkelanjutan.

Kampus berkelanjutan ialah orientasi pendidikan mulai fokus kepada dampak karya ilmiah dan karya nyata akademisi terhadap kehidupan berkelanjutan yang berarti mampu mempertahankan kelestarian alam, keseimbangan kehidupan sosial dan peningkatan ekonomi secara nasional.

Baca juga: Bupati Bogor harap Ketua Umum baru ICMI lahirkan gagasan inspiratif

Gagasan kampus berkelanjutan di Indonesia saat ini telah diimplementasikan IPB dengan cukup baik.

Aceng berharap semua kampus ke depan mulai bergerak menjadi kampus berkelanjutan agar dampak ilmu pengetahuan dapat langsung dirasakan terhadap alam, sosial dan ekonomi Indonesia.

Dia menyebutkan, 50 artikel pandangan-pandangan mengenai kehidupan berkelanjutan maupun pendidikan karyanya pun telah dibukukan dengan judul Senandika.

"Kampus yang bisa menjadi model kehidupan berkelanjutan, di dalam buku saya juga ada," katanya.

Baca juga: Arif Satria: ICMI harus besar dengan gagasan bukan kekuasaan

Rektor IPB University Arif Satria menambahkan sudah saatnya karya ilmiah yang dihasilkan kampus berdampak secara ekonomi yang berarti kemiskinan berkurang dan terjadi perbaikan lingkungan berarti kelestarian lingkungan terjaga.

Dikatakannya, IPB telah memiliki program-program ke lapangan sehingga petani-petani Indonesia sudah bisa ekspor ke 11 negara dan banyak produk pertanian organik IPB sudah masuk ke supermarket-supermarket.

"Kampus berkelanjutan itu dimensinya luas sekali, alhamdulillah IPB mendapatkan terbaik nomor 1 di Indonesia. Ini memberikan contoh bahwa IPB memberikan dampak kepada pada alam, sosial dan ekonomi," kata Arif.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022