Sama seperti vitamin D, E, dan B12, vitamin K juga tak kalah pentingnya bagi tubuh, seperti untuk pembekuan darah yang optimal dan pencegahan pendarahan yang berlebihan.
Ahli diet nutrisi dari SRV Hospitals India Neha Choudhary mengatakan bahwa vitamin K biasanya tidak digunakan sebagai suplemen makanan namun dapat ditemukan dalam sayuran hijau.
"Namun, vitamin K1 (phytonadione) dan K2 (menaquinone) umumnya tersedia dalam bentuk suplemen," ujar Choudhary dilansir Indian Express, Selasa.
Vitamin K memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya adalah untuk mengentalkan darah. Vitamin ini memainkan peran penting dalam penyembuhan luka dan membalikkan efek berbahaya dari obat pengencer darah.
Baca juga: Ini alasan vitamin C harus dikonsumsi secara berkala setiap hari
Fungsi lainnya adalah untuk mencegah gangguan perdarahan pada bayi baru lahir, yang menunjukkan penyakit hemoragik yang disebabkan karena kekurangan vitamin K.
Tak hanya itu, vitamin K juga dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan tulang. Bersama dengan vitamin D, ini membantu tindakan pengikatan kalsium yang diperlukan untuk fungsi tulang dan gusi yang sehat.
"Ini memperkuat struktur kerangka, meningkatkan kepadatan tulang, dan mengurangi kemungkinan patah tulang pada orangtua," kata Choudhary.
Menurut penelitian, vitamin ini mencegah mineralisasi di dinding arteri dan menjaga tekanan darah di bawah kendali sehingga memungkinkan jantung memompa darah dengan lancar ke seluruh tubuh, dan meningkatkan kesehatan jantung. Vitamin K juga membantu masalah osteoporosis, keropos tulang dan kesehatan gigi.
Baca juga: Suplemen vitamin di saat Ramadhan, apa dan kapan sebaiknya dikonsumsi?
Lebih lanjut, Choudhary mengatakan vitamin K dapat mengaktifkan produksi osteokalsin, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dentin baru (jaringan kalsifikasi di bawah enamel gigi).
Hal ini membuat gigi kuat dari akarnya dan mencegah keropos atau pembusukan. Sesuai bukti yang ada, vitamin K juga dibutuhkan untuk meningkatkan daya ingat pada lansia.
"Selanjutnya, digunakan untuk mengatasi rasa gatal, yang dialami karena sirosis bilier, dan juga diketahui dapat mengurangi kolesterol darah pada orang yang menjalani dialisis," kata Choudhary.
Akan tetapi, jika seseorang memiliki kadar vitamin K yang rendah maka dapat meningkatkan kemungkinan perdarahan yang tidak terkontrol.
"Walaupun kekurangan vitamin K jarang terlihat pada orang dewasa, namun ini sangat umum terjadi pada bayi baru lahir. Satu suntikan vitamin K untuk bayi yang baru lahir dapat membantu," katanya.
Baca juga: Dua vitamin ini dibutuhkan untuk jaga sistem kekebalan
Menurut Choudhary, vitamin K juga digunakan untuk mengatasi overdosis pengencer darah atau Coumadin. Kekurangan vitamin ini berarti akan mudah memar, terdapat gumpalan darah kecil di bawah kuku dan pendarahan dari daerah di mana tali pusar saat dicabut.
"Mudah terjadi pendarahan di kulit, hidung, dan saluran pencernaan, dan pendarahan tiba-tiba di otak, yang bisa berakibat fatal," kata Choudhary.
Vitamin K bisa didapatkan dari bayam, asparagus, brokoli, kacang-kacangan seperti kedelai, telur, stroberi, okra, kol, plum, peterseli, kedelai, labu, kiwi, alpukat, blueberry, selada, kembang kol, keju, susu, dan yoghurt.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Ahli diet nutrisi dari SRV Hospitals India Neha Choudhary mengatakan bahwa vitamin K biasanya tidak digunakan sebagai suplemen makanan namun dapat ditemukan dalam sayuran hijau.
"Namun, vitamin K1 (phytonadione) dan K2 (menaquinone) umumnya tersedia dalam bentuk suplemen," ujar Choudhary dilansir Indian Express, Selasa.
Vitamin K memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya adalah untuk mengentalkan darah. Vitamin ini memainkan peran penting dalam penyembuhan luka dan membalikkan efek berbahaya dari obat pengencer darah.
Baca juga: Ini alasan vitamin C harus dikonsumsi secara berkala setiap hari
Fungsi lainnya adalah untuk mencegah gangguan perdarahan pada bayi baru lahir, yang menunjukkan penyakit hemoragik yang disebabkan karena kekurangan vitamin K.
Tak hanya itu, vitamin K juga dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan tulang. Bersama dengan vitamin D, ini membantu tindakan pengikatan kalsium yang diperlukan untuk fungsi tulang dan gusi yang sehat.
"Ini memperkuat struktur kerangka, meningkatkan kepadatan tulang, dan mengurangi kemungkinan patah tulang pada orangtua," kata Choudhary.
Menurut penelitian, vitamin ini mencegah mineralisasi di dinding arteri dan menjaga tekanan darah di bawah kendali sehingga memungkinkan jantung memompa darah dengan lancar ke seluruh tubuh, dan meningkatkan kesehatan jantung. Vitamin K juga membantu masalah osteoporosis, keropos tulang dan kesehatan gigi.
Baca juga: Suplemen vitamin di saat Ramadhan, apa dan kapan sebaiknya dikonsumsi?
Lebih lanjut, Choudhary mengatakan vitamin K dapat mengaktifkan produksi osteokalsin, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dentin baru (jaringan kalsifikasi di bawah enamel gigi).
Hal ini membuat gigi kuat dari akarnya dan mencegah keropos atau pembusukan. Sesuai bukti yang ada, vitamin K juga dibutuhkan untuk meningkatkan daya ingat pada lansia.
"Selanjutnya, digunakan untuk mengatasi rasa gatal, yang dialami karena sirosis bilier, dan juga diketahui dapat mengurangi kolesterol darah pada orang yang menjalani dialisis," kata Choudhary.
Akan tetapi, jika seseorang memiliki kadar vitamin K yang rendah maka dapat meningkatkan kemungkinan perdarahan yang tidak terkontrol.
"Walaupun kekurangan vitamin K jarang terlihat pada orang dewasa, namun ini sangat umum terjadi pada bayi baru lahir. Satu suntikan vitamin K untuk bayi yang baru lahir dapat membantu," katanya.
Baca juga: Dua vitamin ini dibutuhkan untuk jaga sistem kekebalan
Menurut Choudhary, vitamin K juga digunakan untuk mengatasi overdosis pengencer darah atau Coumadin. Kekurangan vitamin ini berarti akan mudah memar, terdapat gumpalan darah kecil di bawah kuku dan pendarahan dari daerah di mana tali pusar saat dicabut.
"Mudah terjadi pendarahan di kulit, hidung, dan saluran pencernaan, dan pendarahan tiba-tiba di otak, yang bisa berakibat fatal," kata Choudhary.
Vitamin K bisa didapatkan dari bayam, asparagus, brokoli, kacang-kacangan seperti kedelai, telur, stroberi, okra, kol, plum, peterseli, kedelai, labu, kiwi, alpukat, blueberry, selada, kembang kol, keju, susu, dan yoghurt.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022