Dalam upaya menyamakan tentang konsep teknis Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) Subang di Kantor Pemda Kab. Subang pekan lalu.
Seperti halnya yang dikatakan Menteri Pertanian bahwa untuk menciptakan petani milenial yang optimal perlu adanya pembekalan dan pendampingan.
"Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan dan jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi millennial bahwa pertanian itu keren dan hebat. Kita optimis ditangan generasi muda sektor pertanian akan lebih maju” jelas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kolaborasi apik Kementan dan stakeholder pacu pertumbuhan petani millenial di Tasikmalaya
Kolaborasi dalam mendukung kegiatan DMSF Program YESS tahun ini yaitu dengan mensinkronkan pemikiran mengenai pembangunan SDM Pertanian melalui program petani milenial di daerah Provinsi Jawa Barat sesuai Pergub No. 25 Tahun 2021.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, yang juga penanggung jawab YESS, menyatakan program ini dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda pedesaan di bidang pertanian dan untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.
“Keberhasilan program YESS akan menjadi percontohan dan tolok ukur untuk pelaksanaan program pengembangan pemuda tani dan kewirausahaan muda di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian maka pengelolaannya harus dilakukan dengan baik, oleh tenaga yang profesional dan berkomitmen tinggi,” tutur Dedi.
Polbangtan Bogor mengapresiasi kepercaayaan yang diberikan karena ditunjuk sebagai PPIU ditingkat Provinsi Jawa Barat pada Program YESS. Kegiatan DMSF Kabupaten Subang dimaksudkan untuk menggali peranan penting para stakeholder untuk kemajuan Program YESS. Program YESS dalam mencetak kualitas dan kuantitas wirausahawan muda pertanian di pedesaan memerlukan dukungan dari Stakeholder agar programnya dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Program YESS yang diamanatkan ke dinas pertanian untuk menjalankannya adalah dengan pertemuan DMSF ini. Kegiatan DMSF Subang diisi dengan beberapa agenda yaitu Sosialisasi Program YESS Jawa Barat, Penjelasan Program YESS dan Karakteristik Petani Milenial, serta Wrap-up Hasil Diskusi Pembahasan dan Pengisian Action Plan Oleh Stakeholder
Baca juga: Dukung regerasi petani, Polbangtan Kementan dongkrak penumbuhan petani milenial perdesaan
Kegiatan DMSF Subang ini dihadiri oleh Bapelitbangda Kabupaten, para Kepala Dinas, Kepala SMK Negeri 2 Subang, PLUT UMKM, BJB Cabang subang, BUMD, Petani Milenial, Mobilizer, dan Konsultan Finansial.
Bupati Subang mengajak semua pihak termasuk stakeholder dan perangkat daerah untuk bekerjasama dan bersatu agar Program YESS maju dan berkesinambungan, fokuskan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Pada Tahun 2020-2024, Pemda Kab. Subang akan berusaha menyediakan lahan sebagai sentra usaha UMKM dan Pertanian untuk mendorong kemajuan UMKM dan Usaha Pertanian yang berkendala pada ketersediaan lahan” ujar Kepala Bappeda Kab. Subang Hari Rubiyanto saat memberikan sambutan.
Baca juga: Kolaborasi apik Kementan dan stakeholder pacu pertumbuhan petani millenial di Sukabumi
“Jumlah petani milenial Kabupaten Subang sejumlah 277.800 orang, dengan sebaran sebanyak 158.938 orang laki-laki dan 68.862 orang perempuan, sekitar 140.714 orang petani merupakan petani yang berusia diatas 41 tahun. Permasalahan yang sering timbul dibidang pertanian adalah kurangnya lahan, sulit pemasaran dan terbatasnya offtaker” lanjutnya.
Program YESS akan menyiapkan satu orang petani milenial potensial setiap kabupaten untuk menjadi kurator yang memiliki jiwa wirausaha dan berorientasi ekspor. Petani milenial Program YESS disiapkan untuk menjadi Job Creator dan Job Seeker bahkan diikutsertakan pada kegiatan magang bersertifikat yang bertujuan meningkatkan kualitas petani milenial yang memiliki kompetensi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Seperti halnya yang dikatakan Menteri Pertanian bahwa untuk menciptakan petani milenial yang optimal perlu adanya pembekalan dan pendampingan.
"Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan dan jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi millennial bahwa pertanian itu keren dan hebat. Kita optimis ditangan generasi muda sektor pertanian akan lebih maju” jelas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kolaborasi apik Kementan dan stakeholder pacu pertumbuhan petani millenial di Tasikmalaya
Kolaborasi dalam mendukung kegiatan DMSF Program YESS tahun ini yaitu dengan mensinkronkan pemikiran mengenai pembangunan SDM Pertanian melalui program petani milenial di daerah Provinsi Jawa Barat sesuai Pergub No. 25 Tahun 2021.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, yang juga penanggung jawab YESS, menyatakan program ini dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda pedesaan di bidang pertanian dan untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.
“Keberhasilan program YESS akan menjadi percontohan dan tolok ukur untuk pelaksanaan program pengembangan pemuda tani dan kewirausahaan muda di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian maka pengelolaannya harus dilakukan dengan baik, oleh tenaga yang profesional dan berkomitmen tinggi,” tutur Dedi.
Polbangtan Bogor mengapresiasi kepercaayaan yang diberikan karena ditunjuk sebagai PPIU ditingkat Provinsi Jawa Barat pada Program YESS. Kegiatan DMSF Kabupaten Subang dimaksudkan untuk menggali peranan penting para stakeholder untuk kemajuan Program YESS. Program YESS dalam mencetak kualitas dan kuantitas wirausahawan muda pertanian di pedesaan memerlukan dukungan dari Stakeholder agar programnya dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Program YESS yang diamanatkan ke dinas pertanian untuk menjalankannya adalah dengan pertemuan DMSF ini. Kegiatan DMSF Subang diisi dengan beberapa agenda yaitu Sosialisasi Program YESS Jawa Barat, Penjelasan Program YESS dan Karakteristik Petani Milenial, serta Wrap-up Hasil Diskusi Pembahasan dan Pengisian Action Plan Oleh Stakeholder
Baca juga: Dukung regerasi petani, Polbangtan Kementan dongkrak penumbuhan petani milenial perdesaan
Kegiatan DMSF Subang ini dihadiri oleh Bapelitbangda Kabupaten, para Kepala Dinas, Kepala SMK Negeri 2 Subang, PLUT UMKM, BJB Cabang subang, BUMD, Petani Milenial, Mobilizer, dan Konsultan Finansial.
Bupati Subang mengajak semua pihak termasuk stakeholder dan perangkat daerah untuk bekerjasama dan bersatu agar Program YESS maju dan berkesinambungan, fokuskan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Pada Tahun 2020-2024, Pemda Kab. Subang akan berusaha menyediakan lahan sebagai sentra usaha UMKM dan Pertanian untuk mendorong kemajuan UMKM dan Usaha Pertanian yang berkendala pada ketersediaan lahan” ujar Kepala Bappeda Kab. Subang Hari Rubiyanto saat memberikan sambutan.
Baca juga: Kolaborasi apik Kementan dan stakeholder pacu pertumbuhan petani millenial di Sukabumi
“Jumlah petani milenial Kabupaten Subang sejumlah 277.800 orang, dengan sebaran sebanyak 158.938 orang laki-laki dan 68.862 orang perempuan, sekitar 140.714 orang petani merupakan petani yang berusia diatas 41 tahun. Permasalahan yang sering timbul dibidang pertanian adalah kurangnya lahan, sulit pemasaran dan terbatasnya offtaker” lanjutnya.
Program YESS akan menyiapkan satu orang petani milenial potensial setiap kabupaten untuk menjadi kurator yang memiliki jiwa wirausaha dan berorientasi ekspor. Petani milenial Program YESS disiapkan untuk menjadi Job Creator dan Job Seeker bahkan diikutsertakan pada kegiatan magang bersertifikat yang bertujuan meningkatkan kualitas petani milenial yang memiliki kompetensi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022