Beijing (Antara) - Presiden Rusia Vladimir Putin memulai kunjungan sehari di Tiongkok, Sabtu guna memantapkan kemitraan strategis kedua negara yang telah terjalin sejak dua dekade silam.

Pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang diterima Antara di Beijing menyebutkan Putin dijadwalkan diterima Presiden Tiongkok Xi Jinping di Balai Agung Rakyat, Sabtu sore.

Kedua pimpinan negara akan membicarakan hubungan baik kedua negara serta sejumlah isu aktual, dirangkai dengan penandatanganan 30 nota kerja sama bidang transportasi, kerja sama militer, infrastruktur, energi , dan ruang angkasa.

Kedua pimpinan negara juga akan membahas inisiasi Satu Sabuk Satu Jalan (One Belt, One Road/OBOR) guna mempererat hubungan serta kerja sama kedua negara.

Presiden Putin dalam wawancara dengan Presiden Kantor Berita Xinhua di St Petersburg mengatakan Rusia dan Tiongkok akan terus memperluas dan memperdalam kerja sama serta hubungan baik, guna mendukung kemitraan strategis yang produktif dalam menghadapi berbagai tantangan global.

Rusia dan Tiongkok selain mitra strategis, kedua negara juga telah menandatangani perjanjian persahabatan dan  kerja sama pada 15 tahun  silam. Kunjungan Putin pada Sabtu, merupakan yang keempat kalinya, sejak Xi Jinping menjadi presiden pada 2013.

Yang tidak kalah penting, lanjut Putin, peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara dirangkai. Di bidang infrastruktur, kedua negara telah memiliki kesepakatan pembangunan jalur kereta api cepat antara Moskow-Kazan.

Jalur sepanjang 770 kilometer tersebut dikerjakan bersama Rusia dan Tiongkok, dan diharapkan mampu mengurangi waktu tempuh dari 12 jam menjadi tiga setengah jam.

"Ini merupakan proyek yang dapat menjadi tonggak bagi kedua negara dibidang kerja sama infrastruktur yang lebih dalam di masa datang,¿ kata Putin.

Kerja sama ruang angkasa, Rusia dan Tiongkok akan membahas lebih lanjut produksi bersama pesawat berbadan lebar jenis baru dan helikopter. (Ant).

   

Pewarta: Rini Utami

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016