Bekasi (Antara Megapolitan) - Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin menginstruksikan jajaran karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Bekasi fokus bekerja melayani warga Kabupaten Bekasi pascapenandatanganan pemisahan aset dengan Pemerintah Kota Bekasi.
"Pemisahan merupakan hal yang paling baik karena dengan demikian PDAM Tirta Bhagasasi bisa fokus melayani warga Kabupaten Bekasi," katanya di Cikarang, Jumat.
Neneng mengatakan langkah pemisahan aset ini merupakan keputusan terbaik mengingat selama PDAM Tirta Bhagasasi masih dimiliki bersama oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemkot Bekasi, sehingga kebutuhan warga Kabupaten Bekasi kerap kali tidak terpenuhi.
"Masih banyak warga Kabupaten Bekasi yang sangat membutuhkan akses air bersih. Namun fokus pengembangan jaringan sulit dilakukan karena status kepemilikan ganda tersebut," katanya.
Arahan tersebut disampaikan Neneng di sela acara buka bersama dengan karyawan PDAM Tirta Bhagasasi yang diwakili jajaran kepala cabang serta kepala bagian di Hotel Horison Cikarang (17/6).
Namun kini setelah pemisahan mulai diproses, Pemkab Bekasi bisa lebih fokus mengembangkan jaringan PDAM Tirta Bhagasasi demi terpenuhinya kebutuhan warga.
Dia mengatakan, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi sama-sama merupakan wilayah yang padat dengan penduduk berkisar rata-rata 2,5 juta jiwa.
Kantor pusat PDAM Tirta Bhagasasi yang berlokasi di Kota Bekasi selama ini membuat fokus pelayanan terbagi.
"Saat ada warga Kota Bekasi meminta dilayani kebutuhan air bersihnya, pastinya tidak bisa diacuhkan. Sementara di lain tempat, warga Kabupaten Bekasi juga membutuhkan air bersih di tengah pasokan yang masih serba terbatas," katanya.
Namun nantinya dengan langkah pemisahan, hal demikian tidak perlu terjadi karena PDAM Tirta Bhagasasi bisa fokus melayani warga di Kabupaten Bekasi.
"Pemisahan langkah berat yang selama ini takut untuk diambil. Tapi ini langkah paling tepat agar kepemilikan Pemkab Bekasi dan Pemkot Bekasi bisa lebih jelas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Pemisahan merupakan hal yang paling baik karena dengan demikian PDAM Tirta Bhagasasi bisa fokus melayani warga Kabupaten Bekasi," katanya di Cikarang, Jumat.
Neneng mengatakan langkah pemisahan aset ini merupakan keputusan terbaik mengingat selama PDAM Tirta Bhagasasi masih dimiliki bersama oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemkot Bekasi, sehingga kebutuhan warga Kabupaten Bekasi kerap kali tidak terpenuhi.
"Masih banyak warga Kabupaten Bekasi yang sangat membutuhkan akses air bersih. Namun fokus pengembangan jaringan sulit dilakukan karena status kepemilikan ganda tersebut," katanya.
Arahan tersebut disampaikan Neneng di sela acara buka bersama dengan karyawan PDAM Tirta Bhagasasi yang diwakili jajaran kepala cabang serta kepala bagian di Hotel Horison Cikarang (17/6).
Namun kini setelah pemisahan mulai diproses, Pemkab Bekasi bisa lebih fokus mengembangkan jaringan PDAM Tirta Bhagasasi demi terpenuhinya kebutuhan warga.
Dia mengatakan, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi sama-sama merupakan wilayah yang padat dengan penduduk berkisar rata-rata 2,5 juta jiwa.
Kantor pusat PDAM Tirta Bhagasasi yang berlokasi di Kota Bekasi selama ini membuat fokus pelayanan terbagi.
"Saat ada warga Kota Bekasi meminta dilayani kebutuhan air bersihnya, pastinya tidak bisa diacuhkan. Sementara di lain tempat, warga Kabupaten Bekasi juga membutuhkan air bersih di tengah pasokan yang masih serba terbatas," katanya.
Namun nantinya dengan langkah pemisahan, hal demikian tidak perlu terjadi karena PDAM Tirta Bhagasasi bisa fokus melayani warga di Kabupaten Bekasi.
"Pemisahan langkah berat yang selama ini takut untuk diambil. Tapi ini langkah paling tepat agar kepemilikan Pemkab Bekasi dan Pemkot Bekasi bisa lebih jelas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016