Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mempunyai posisi yang sejajar dengan Anies dan Habib Rizieq Shihab terkait potensi pemimpin perubahan di Indonesia ke depan.
Sejajar karena Gatot, selama ini memang mempunyai ide-ide yang sama kuat dengan Anies dan HRS untuk memperbaiki negeri ini. Perbaikan tersebut menyangkut keadilan sosial, kedulatan bangsa, dan dukungan untuk berkembangnya peranan Islam dalam negara yang mayoritas Islam ini.
Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle (SMC) yang juga dikenal tokoh aktivis mahasiswa ITB era 80an, Dr H Syahganda Nainggolan, dalam acara Kongres Umat Islam di Pondok Pesantren Sukaraja, Garut, Jawa Barat, Jumat ini 18/11/2022.
Baca juga: Jangan biarkan melemah, Syahganda Nainggolan: Saatnya rakyat mendukung gerakan mahasiswa
Hadir pada acara tersebut antara lain Gatot Nurmantyo, Dr. Ubaidillah Badrun, Edy Mulyadi, Bachtiar Chamsyah, MS. Ka'ban, Dr. Ahmad Yani, Dr. Said Didu, Dr Anton Permana, Adhi Massardi, Dindin Maolani, Prof.Dr. Rohmad Wahab, K.H. Deden Abdul Hakim, KH. Cecep Halim Mussaddad, KH. Nonop Hanafi, serta puluhan pimpinan pesantren yang datang dari berbagai daerah Jawa Barat dan Banten.
Acara ini dibuka oleh wakil gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Syahganda mengharapkan, agar para elit nasional baik partai politik maupun organisasi keumatan, sudah harus melepaskan ambisi-ambisi kekuasaan. "Pasalnya, ambisi seperti ini akan memperburuk kondisi kebangsaan kita, seperti merajalelanya korupsi, ketimpangan sosial yang semakin besar, serta hancurnya ekonomi pada era krisis dunia ke depan," ujar Syahganda.
Baca juga: Syahganda Nainggolan: Di Pilpres 2024 oligarki harus mawas diri
Sementara itu, tambah Syahganda, justru tanpa adanya ambisi yang berciri feodalistik dan sikap hipokrit, mereka atau yang dipandang para tokoh bangsa itu bisa memikirkan kelas kepemimpinan nasional yang hebat, sebagaimana halnya bagi Gatot Nurmantyo, HRS di samping Anies Baswedan sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Sejajar karena Gatot, selama ini memang mempunyai ide-ide yang sama kuat dengan Anies dan HRS untuk memperbaiki negeri ini. Perbaikan tersebut menyangkut keadilan sosial, kedulatan bangsa, dan dukungan untuk berkembangnya peranan Islam dalam negara yang mayoritas Islam ini.
Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle (SMC) yang juga dikenal tokoh aktivis mahasiswa ITB era 80an, Dr H Syahganda Nainggolan, dalam acara Kongres Umat Islam di Pondok Pesantren Sukaraja, Garut, Jawa Barat, Jumat ini 18/11/2022.
Baca juga: Jangan biarkan melemah, Syahganda Nainggolan: Saatnya rakyat mendukung gerakan mahasiswa
Hadir pada acara tersebut antara lain Gatot Nurmantyo, Dr. Ubaidillah Badrun, Edy Mulyadi, Bachtiar Chamsyah, MS. Ka'ban, Dr. Ahmad Yani, Dr. Said Didu, Dr Anton Permana, Adhi Massardi, Dindin Maolani, Prof.Dr. Rohmad Wahab, K.H. Deden Abdul Hakim, KH. Cecep Halim Mussaddad, KH. Nonop Hanafi, serta puluhan pimpinan pesantren yang datang dari berbagai daerah Jawa Barat dan Banten.
Acara ini dibuka oleh wakil gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Syahganda mengharapkan, agar para elit nasional baik partai politik maupun organisasi keumatan, sudah harus melepaskan ambisi-ambisi kekuasaan. "Pasalnya, ambisi seperti ini akan memperburuk kondisi kebangsaan kita, seperti merajalelanya korupsi, ketimpangan sosial yang semakin besar, serta hancurnya ekonomi pada era krisis dunia ke depan," ujar Syahganda.
Baca juga: Syahganda Nainggolan: Di Pilpres 2024 oligarki harus mawas diri
Sementara itu, tambah Syahganda, justru tanpa adanya ambisi yang berciri feodalistik dan sikap hipokrit, mereka atau yang dipandang para tokoh bangsa itu bisa memikirkan kelas kepemimpinan nasional yang hebat, sebagaimana halnya bagi Gatot Nurmantyo, HRS di samping Anies Baswedan sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022