Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi mengajak berbagai pihak untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergitas dalam melakukan upaya percepatan penurunan kasus stunting.

"Kolaborasi dan sinergitas sangat dibutuhkan untuk mengatasi penurunan kasus stunting," kata wabup, di Subang, Senin.
 
Ia mengatakan, Tim Percepatan Penurunan Stunting sebagai wadah koordinasi dalam upaya percepatan penurunan stunting harus terus bekerja, berkolaborasi, bersinergi dan terus bergotong-royong mewujudkan Subang bebas stunting.

Baca juga: Pemkab Subang kolaborasi dengan Bulog dan BKKBN tangani stunting

Menurut dia, bila dilihat dari data Agustus 2022, masih terdapat 2,00 persen stunting, turun dari sebelumnya 2.06 persen.

"Jadi kita semua harus terus berupaya mewujudkan penurunan stunting," katanya.

Menurut dia, kolaborasi dan sinergitas seluruh elemen bangsa sangat diperlukan guna mewujudkan generasi bebas stunting untuk "generasi emas" tahun 2045.

Ia menargetkan tahun 2024, kasus stunting di Subang sudah selesai. Sehingga Subang menjadi new zero stunting.

Baca juga: Ridwan Kamil: Ada tiga syarat yang harus dituntaskan wujudkan Indonesia Maju 2045
Baca juga: Menkes: TTD dan pola hidup sehat harus mulai diterapkan sejak remaja guna cegah stunting

Kepala Dinas Kesehatan Subang, Maxi, menyampaikan kalau Subang merupakan daerah yang sangat berkembang dengan potensi masuknya industri.

Seiring dengan itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang lebih tangguh, andal dan berdaya saing. Untuk mewujudkan hal itu, maka perlu dilakukan penanganan stunting secara serius.

"Kita harus berjuang keras untuk menurunkan angka stunting untuk menyiapkan SDM unggul. Sehingga saat Subang berkembang tidak diisi oleh SDM dari daerah luar,” kata Maxi.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022