Bogor (Antara Megapolitan) - Penyelenggaraan Istana Untuk Rakyat (Istura) dalam rangka Hari Jadi Bogor ke 534 telah berakhir Selasa, selama lima hari kegiatan kunjungan ke Istana Bogor pengunjung menembus angka 19.660 orang.
"Total jumlah pengunjung Istana Bogor selama penyelenggaraan Istura mencapai 19.660 orang," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor, Jawa Barat, Shahlan Rasyidi, di Bogor, Selasa.
Syahlan mengatakan, jumlah pengunjung tahun ini meningkat drastis dari penyelenggaraan tahun sebelumnya 2015 yakni sebanyak 13.926 orang. Penurunan tersebut terjadi karena ada kebijakan pengunjung tidak dapat lagi masuk ke dalam Istana Bogor dengan alasan keamanan presiden yang menetap di sana.
"Alhamdulillah tahun ini target kunjungan 15.000 orang terlampaui, pengunjung meningkat dari tahun sebelumnya," katanya.
Menurut Shahlan, peningkatan ini terjadi karena gencarnya sosialisasi yang dilakukan pihaknya baik melalui website, siaran radio maupun media cetak. Selain itu, minat masyarakat untuk melihat langsung istana yang menjadi tempat tinggal Presiden RI Joko Widodo.
"Masyarakat sudah banyak yang tahu kalau Presiden Joko Widodo bertempat tinggal di Istana Bogor. Walau mereka tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan istana, animo mereka tetap ada ingin melihat langsung kondisi istana," kata Shahlan.
Ia mengatakan, hari terakhir kegiatan Istura dipadati pengunjung. Tercatat 4.035 pengunjung mengantri untuk masuk ke Istana Bogor yang dibuka mulai dari pukul 08.30 WIB sampai dengan 13.30 WIB.
"Jumlah pengunjung hari ini hampir sama dengan jumlah hari Kamis (26/5) yang mencapai 40.49 orang," katanya.
Menurut Shahlan, kunjungan Istana Untuk Rakyat tidak hanya diminati oleh masyarakat Bogor tetapi luar Bogor. Beberapa pengunjung ada yang berasal dari Kepulauan Seribu, Riau, Jawa, bahkan pengunjung mancanegara.
"Tahun ini jumlah pengunjung mancanegara cukup banyak, ada sekitar 30 orang," kata Shahlan.
Pengunjung mancanegara tersebut berasal dari Amerika Serika sebanyak delapan orang, Jepang delapan orang, Inggris tiga orang, Malaysia empat orang, Ceko tiga orang, Australia satu orang, Turki satu orang dan Jerman dua orang.
Nadine Peizer dan Bea Dufsield warga negara Jerman menjadi salah satu pengunjung Istana Untuk Rakyat di hari terakhir penyelenggaraan.
Menurut Nadine yang bekerja sebagai relawan di salah satu Yayasan di wilayah Jakarta, tertarik untuk mengunjungi Istana Bogor karena diajak temannya.
"Saya tertarik ingin melihat arsitekturnya dan seperti apa Istana Bogor yang katanya tempat tinggal para presiden," kata Nadine.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Total jumlah pengunjung Istana Bogor selama penyelenggaraan Istura mencapai 19.660 orang," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor, Jawa Barat, Shahlan Rasyidi, di Bogor, Selasa.
Syahlan mengatakan, jumlah pengunjung tahun ini meningkat drastis dari penyelenggaraan tahun sebelumnya 2015 yakni sebanyak 13.926 orang. Penurunan tersebut terjadi karena ada kebijakan pengunjung tidak dapat lagi masuk ke dalam Istana Bogor dengan alasan keamanan presiden yang menetap di sana.
"Alhamdulillah tahun ini target kunjungan 15.000 orang terlampaui, pengunjung meningkat dari tahun sebelumnya," katanya.
Menurut Shahlan, peningkatan ini terjadi karena gencarnya sosialisasi yang dilakukan pihaknya baik melalui website, siaran radio maupun media cetak. Selain itu, minat masyarakat untuk melihat langsung istana yang menjadi tempat tinggal Presiden RI Joko Widodo.
"Masyarakat sudah banyak yang tahu kalau Presiden Joko Widodo bertempat tinggal di Istana Bogor. Walau mereka tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan istana, animo mereka tetap ada ingin melihat langsung kondisi istana," kata Shahlan.
Ia mengatakan, hari terakhir kegiatan Istura dipadati pengunjung. Tercatat 4.035 pengunjung mengantri untuk masuk ke Istana Bogor yang dibuka mulai dari pukul 08.30 WIB sampai dengan 13.30 WIB.
"Jumlah pengunjung hari ini hampir sama dengan jumlah hari Kamis (26/5) yang mencapai 40.49 orang," katanya.
Menurut Shahlan, kunjungan Istana Untuk Rakyat tidak hanya diminati oleh masyarakat Bogor tetapi luar Bogor. Beberapa pengunjung ada yang berasal dari Kepulauan Seribu, Riau, Jawa, bahkan pengunjung mancanegara.
"Tahun ini jumlah pengunjung mancanegara cukup banyak, ada sekitar 30 orang," kata Shahlan.
Pengunjung mancanegara tersebut berasal dari Amerika Serika sebanyak delapan orang, Jepang delapan orang, Inggris tiga orang, Malaysia empat orang, Ceko tiga orang, Australia satu orang, Turki satu orang dan Jerman dua orang.
Nadine Peizer dan Bea Dufsield warga negara Jerman menjadi salah satu pengunjung Istana Untuk Rakyat di hari terakhir penyelenggaraan.
Menurut Nadine yang bekerja sebagai relawan di salah satu Yayasan di wilayah Jakarta, tertarik untuk mengunjungi Istana Bogor karena diajak temannya.
"Saya tertarik ingin melihat arsitekturnya dan seperti apa Istana Bogor yang katanya tempat tinggal para presiden," kata Nadine.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016