Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sejak 1 Januari hingga 31 Oktober 2022 terjadi 166 kali bencana di wilayah Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

"Bencana yang terjadi di Kota Sukabumi sepanjang 2022 masih didominasi oleh cuaca ekstrem dan tanah longsor," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Akhmad Zulkarnain di Sukabumi pada Jumat.

Menurut data BPBD, Kota Sukabumi sejak 1 Januari sampai 31 Oktober 2022 menghadapi 55 kali kejadian tanah longsor yang ditaksir menimbulkan kerugian hingga Rp3,3 miliar serta 41 kali kejadian cuaca ekstrem yang ditaksir menimbulkan kerugian Rp754 juta.

Baca juga: BPBD Sukabumi catat 30 bencana selama Oktober 2022

Selama kurun itu, Kota Sukabumi juga mengalami 34 kali kejadian banjir yang menimbulkan kerugian hingga Rp5,3 miliar, 31 kejadian kebakaran yang menimbulkan kerugian Rp1,5 miliar, dua kali kejadian angin puting beliung yang menimbulkan kerugian sekitar Rp16 juta, dan tiga kali gempa bumi yang menimbulkan kerugian Rp7 juta.

Nilai total kerugian akibat bencana yang terjadi sejak 1 Januari sampai 31 Oktober 2022 di Kota Sukabumi seluruhnya Rp10,9 miliar.

Menurut BPBD, kejadian-kejadian bencana yang terjadi selama kurun itu menyebabkan dua orang meninggal dan tujuh orang terluka serta berdampak pada 945 keluarga dan memaksa 25 warga mengungsi.

Baca juga: Satu orang meninggal akibat longsor di Sukabumi

Selain itu, bencana menyebabkan 56 bangunan rusak berat, 192 bangunan rusak sedang, dan 573 bangunan rusak ringan.

Data BPBD menunjukkan, selama periode 1 Januari sampai 31 Oktober 2022 bencana paling banyak terjadi pada Februari (35 kejadian) dan Oktober (30 kejadian) dan paling sedikit terjadi pada April (4 kejadian).

Zulkarnain mengatakan bahwa bencana banyak terjadi pada Februari dan Oktober karena pada dua bulan itu hujan sering turun dan curah hujan tinggi.

Baca juga: BPBD: Bencana melanda 16 titik di Kota Sukabumi akibat hujan deras

"Meskipun pada awal November ini cuaca relatif cerah dan hanya sesekali turun hujan deras seperti pada Kamis (3/11) sore hingga menjelang magrib dan tidak ada laporan terjadinya bencana, tetapi warga diimbau untuk tetap waspada karena bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja," katanya.

Zulkarnain mengimbau warga meningkatkan kesiapsiagaan serta melakukan langkah-langkah pencegahan bencana seperti membersihkan saluran air karena menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin masih berpotensi terjadi di Kota Sukabumi.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022