Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengajak masyarakat turut berkontribusi mengantisipasi potensi kerawanan pangan melalui sejumlah upaya mulai dari menanam bahan cepat panen hingga membuat gudang penyimpanan pangan.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan ketersediaan pangan merupakan pemenuhan hak asasi manusia yang mendasar dan fundamental sebagai bentuk upaya membangun kehidupan berkualitas.

"Pangan ini hak asasi dan hak dasar setiap manusia agar mereka memiliki kehidupan yang berkelanjutan dan sejahtera. Walaupun tidak serta merta, kebutuhan pangan akan selalu terjaga kalau kita memiliki upaya-upaya yang berkesinambungan," katanya di Cikarang, Jumat.

Baca juga: Pasar murah Bekasi digelar di desa rentan rawan pangan

Dani meyakini berbagai tugas yang akan dijalankan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi tidak terlepas dari beberapa aspek jangka menengah dan jangka panjang guna menjaga keamanan, ketersediaan, serta keragaman pangan.

"Saat ini Dinas Ketahanan Pangan menjadi krusial. Mereka harus tetap bertahan dan berkesinambungan agar dapat mengantisipasi potensi kerawanan pangan yang cukup tinggi," katanya.

Dia menjelaskan untuk menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi, aspek jangka pendek yang bisa dilakukan adalah dengan cara membuat tanaman cepat panen atas kerja sama dengan Dinas Pertanian, jangka menengah dengan membuat gudang cadangan penyimpanan stok pangan.

Baca juga: Bupati Bogor bagikan 500 paket sembako di zona rawan pangan

"Jangka panjangnya ialah memiliki badan usaha milik desa. Tahun depan kami bisa memulai strategi ini dan berfokus pada bagaimana cara menjaga ketahanan pangan untuk menghindari kelangkaan pangan," ucapnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Abdul Rofiq mengatakan tengah menyusun dan merumuskan kebijakan pangan yang akan diterapkan dalam upaya membangun ketahanan pangan, sebagai tindak lanjut arahan kepala daerah.

"Menindaklanjuti arahan Penjabat Bupati Bekasi, dengan tiga fokus utama tugas ini kami mencoba merumuskan apa yang harus dilakukan Dinas Ketahanan Pangan ke depan," katanya.

Baca juga: Prihatin, 22,4 juta orang di Tanduk Afrika rawan pangan
Rofiq mengaku Kabupaten Bekasi memiliki kekayaan sumber karbohidrat dan protein lain sehingga masyarakat bisa memanfaatkan bahan pokok seperti singkong untuk dijadikan makanan siap saji.

"Masyarakat kita masih bertumpu pada olahan beras dan tepung, padahal kita kaya akan protein dan karbohidrat lain, seperti singkong yang bisa dijadikan kroket, sayuran pakcoi yang juga bisa dijadikan puding. Jadi kerawanan pangan ini bisa kita atasi," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022