Bekasi (Antara Megapolitan) - Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota Iptu Evi Fatna menduga wartawan RTV Herdi Gustian (30) meninggal dunia akibat mengalami sakit.
"Mayat korban ditemukan di kontrakannya Kampung Kaliabang Bahagia RT02 RW04 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Senin sekitar pukul 10.0 WIB," katanya di Bekasi, Senin.
Kronologi penemuan mayat itu bermula saat tetangga korban mencium bau tidak sedap dari kamar kontrakan korban.
"Pemilik kontrakan yang juga saksi Haji Yasin, membuka pintu secara paksa dengan cara mendobrak, dan melihat korban di dalam kamar mandi dalam keadaan tertelungkup tidak menggunakan pakaian," katanya.
Setelah melihat kondisi korban sudah tidak bernyawa, kemudian saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Satria.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi dari keluarga maupun pengurus RW setempat, kata dia, diketahui korban menderita penyakit tumor dan sudah dioperasi selama tiga kali.
"Ketua RW04 Kelurahan Pejuang juga menerangkan bahwa korban mempunyai riwayat penyakit vertigo, sakit kepala," katanya.
Selanjutnya polisi menyerahkan mayat tersebut kepada keluarganya di Kabupaten Garut untuk dimakamkan.
"Keluarga tidak mau mayat diautopsi dan sudah kita buat surat keteranganya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Mayat korban ditemukan di kontrakannya Kampung Kaliabang Bahagia RT02 RW04 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Senin sekitar pukul 10.0 WIB," katanya di Bekasi, Senin.
Kronologi penemuan mayat itu bermula saat tetangga korban mencium bau tidak sedap dari kamar kontrakan korban.
"Pemilik kontrakan yang juga saksi Haji Yasin, membuka pintu secara paksa dengan cara mendobrak, dan melihat korban di dalam kamar mandi dalam keadaan tertelungkup tidak menggunakan pakaian," katanya.
Setelah melihat kondisi korban sudah tidak bernyawa, kemudian saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Satria.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi dari keluarga maupun pengurus RW setempat, kata dia, diketahui korban menderita penyakit tumor dan sudah dioperasi selama tiga kali.
"Ketua RW04 Kelurahan Pejuang juga menerangkan bahwa korban mempunyai riwayat penyakit vertigo, sakit kepala," katanya.
Selanjutnya polisi menyerahkan mayat tersebut kepada keluarganya di Kabupaten Garut untuk dimakamkan.
"Keluarga tidak mau mayat diautopsi dan sudah kita buat surat keteranganya," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016