Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP), H Mochtar Mohamad menilai bahwa sampai saat ini sudah ada tiga tiket Pilpres dari tiga poros.

"Kita mencoba melihat kecenderungan tiga tiket Pilpres ini dipakai siapa saja menurut presepsi publik baik dari media maupun survei," kata Mochtar dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Ia menjabarkan, poros pertama yakni PDI Perjuangan Capres/Cawapres: Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Lalu, Poros Kedua Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya Gerindra dan PKB Capres/Cawapres: Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Khofifah.

Baca juga: Laskar Ganjar-Puan: Nasdem dan Demokrat berpotensi hanya jadi penonton di Pilpres

Poros Ketiga, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Golkar, PAN dan PPP dengan Capres/Cawapres: Airlangga Hartarto, Ridwan Kamil.

Dari tiga poros di atas, kata Mochtar, masih ada tiga partai tersisa belum terbentuk porosnya yakni NasDem dengan 59 kursi calonnya Anies Baswedan dan Andhika Perkasa, Partai Demokrat dengan 54 kursi calonnya Agus Harimukti Yudoyono (AHY) dan PKS dengan 50 kursi calonnya Ahmad Heriyawan (Aher).

"Nampaknya poros ini agak alot. Nasdem memaksakan Anies-Andhika untuk capres-cawapres, Partai Demokrat Anies-AHY dan PKS Anies-Aher. Semuanya wajar-wajar saja karena semua ingin kadernya manggung agar mendapat dampak ekor jas Pilpres," kata Mochtar.

Baca juga: Laskar Ganjar-Puan: Empat poros tanpa Partai NasDem

Menurutnya, bisa jadi kalau kadernya tidak jadi manggung maka partainya bisa berpotensi tidak lolos parliamentary threshold 4 persen.

Dalam survei SMRC Oktober 2022 yang baru dirilis, kecenderungan ini terdeteksi bila dibandingkan dengan hasil pemilu 20 April 2019 lalu. Contoh nya Nasdem dengan torehan April 2019 (9,1 persen) dan Oktober2022 (5,4 persen).

Lalu, PKS dapat April 2019 (8,2 persen) dan Oktober 2022 (6,9 persen). Kemudian, Partai Demokrat pada April 2019 (7,8 persen) dan Oktober 2022 (5,5 persen).

Baca juga: Ribuan Sahabat Ganjar rayakan HUT di 4 provinsi

Menurut Mochtar, saat ini ada tiga kecenderungan yang muncul. Pertama, Poros Perubahan terdiri dari Nasdem, Demokrat dan PKS Capres/Cawapres: Anies Baswedan, Andika Perkasa, AHY, Aher.

Kedua, kata dia, Poros Baru yang terdiri dari Demokrat 54 kursi, PKS 50 kursi dan PPP 19 kursi Capres/Cawapres: AHY dan Aher.

"Poros baru ini memungkinkan karena Demokrat pengalaman menang Pilpres/Pileg dan PKS dengan Aher pengalaman menang dua kali Pilgub Jabar yang mempunyai populasi 17,4 persen nasional," katanya.

Baca juga: Zulkifli Hasan nilai Ganjar-Ridwan Kamil pasangan capres memang pantas

Ketiga, sambung dia, Bisa saja kompromi Nasdem, Demokrat dan PKS gagal sehingga magnet tiga poros yang sudah ada di atas menarik partai-partai ini bergabung.

Menurut Mochtar, gambaran arah politik poros bisa juga dibaca dari reshuffle yang akan dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini.

Baca juga: Bima Arya berterima kasih Hasto pahami lontaran wacana Ganjar-RK

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022