Jakarta (Antara Megapolitan) - Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP PON) Kementerian Pemuda dan Olahraga menggagas Pesantren Kilat Ramadhan 1437-Hijriah bekerja sama dengan Yayasan "At-Tawassuth" dengan mengusung persoalan kepemimpinan pemuda.

"Momentum Ramadhan perlu diisi dengan kegiatan keagamaan yang dapat menumbuhkan motivasi dan menggugah kesadaran para pemuda untuk berkarya bagi negeri, karena mereka merupakan aset berharga dan pelanjut estafet kepemimpinan nasional pada masa mendatang," kata Staf Khusus Menpora Bidang Politik Dr Yuni Purwanti di Jakarta, Kamis.

Kegiatan Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan yang direncanakan pada Jumat-Sabtu (10-11/6) 2016, bertepatan dengan 4-5 Ramadhan 1437 Hijriah itu mengusung tema "Penanaman Spirit Nasionalisme: Antisipasi Paham Radikal di Kalangan Pemuda".

Sebanyak 200 peserta yang berasal dari berbagai unsur perguruan tinggi, pondok pesantren, sekolah, LSM, organisasi kepemudaan, panti asuhan serta rumah singgah se-Jabodetabek itu dipusatkan di aula PP PON Kemenpora di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.

Yuni Purwanti yang juga pernah menjabat Kepala PP PON dan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan Sanlat Ramadhan yang diinisiasi Yayasan At-Tawassuth bersama LKBN Antara, khususnya portal berita www.megapolitan.antaranews.com itu.

Pihaknya mendukung penuh setiap upaya yang dilakukan oleh masyarakat guna mengembangkan dan memberdayakan potensi pemuda.

"Setiap individu pemuda perlu memiliki spirit nasionalisme dan tanggung jawab sebagai pemimpin. Semuanya harus berkontribusi untuk menciptakan iklim bumi yang lebih baik," katanya.

Sebagai wujud keseriusan Kemenpora dalam mendukung kegiatan Sanlat Ramadhan Kepemimpinan Pemuda se-Jabodetabek, pada Selasa (24/5) Yuni Purwanti bersama jajaran pimpinan PP PON Kemenpora mengundang khsus pihak panitia dan menyelenggarakan rapat, untuk mematangkan persiapan.

Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda PP PON Kemenpora, Suroto menambahkan, pihaknya mengapresiasi dan sangat mendukung penuh penyelenggaraan Sanlat Kepemimpinan Pemuda se-Jabodetabek, karena sejalan dengan visi dan program yang digalakkan PP PON.

"PP PON merupakan pusat atau unit Kemenpora yang fokus pada pemberdayaan pemuda. Kami mendukung penuh penyelenggaraan sanlat kepemimpinan pemuda," katanya.

Sementara itu Ketua Yayasan "At-Tawassuth", Ahmad Fahir, M.Si mengutarakan, Sanlat Ramadhan yang diselenggarakan berkolaborasi dengan LKBN Antara pada 2016 merupakan penyelenggaraan untuk yang kelima kali secara berturut-turut.

"Sejak 2012 setiap tahun Yayasan At-Tawassuth bersama LKBN Antara selalu mengadakan Sanlat Ramadhan dengan melibatkan peserta dari berbagai daerah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Bahkan, tahun lalu ada peserta dari Sumatera," kata salah satu pendiri Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Institut Pertanian Bogor (KMNU-IPB) itu.

Sanlat Ramadhan perdana mengangkat tema jurnalistik dan kepemimpinan bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan Kemenko Polhukam pada 2012 di YPI Ciawi, Kabupaten Bogor yang diikuti 200 peserta, dengan menghadirkan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Pada 2013, sanlat mengangkat tema kewirausahaan, 2014 mengangkat tema wawasan kebangsaan, dan 2015 mengangkat tema seputar literasi media dan wawasan mengenai keuangan syariah, dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pada 2016, tema yang diusung adalah penanaman spirit nasionalisme, antisipasi paham radikal di kalangan pemuda.

Tema ini diangkat untuk menyikapi penyebaran paham-paham radikal di kalangan pemuda, mengingat makin masifnya pengaruh asing yang ditimbulkan melalui media sosial.

Kegiatan ini rencananya akan dibuka oleh Menpora Imam Nachrowi di Aula PP PON, Cibubur, Jakarta.

Selain itu pihak panitia juga menghadirkan para narasumber lain dari lingkup Kemenpora, IPB, PBNU, dan pihak lainnya.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Andi Jauhary


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016