Masyarakat yang ingin menggunakan sepeda elektrik Beam Rover di Kota Bogor, Jawa Barat, bisa mengikuti enam langkah panduannya dengan diawali mengunduh dan memasang aplikasi BEAM di smartphone.

Country Head, Beam Indonesia, Ady Muzadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis, menyebutkan, penggunaan sepeda ramah lingkungan ini akan dikenakan biaya Rp1.750 setiap kali akses. Kemudian, setiap menit penggunaannya dikenakan biaya Rp700.

Cara pertama penggunaan Beam Rover yaitu dengan menemukan unit terdekat melalui fitur pelacakan dalam aplikasi BEAM. Kedua, buka armadanya dan pindai kode QR untuk membuka Beam Roverd dan ikuti petunjuk di dalam aplikasi.

Baca juga: Pemkot Bogor anggarkan dana Rp1,8 miliar untuk kendaraan dinas listrik

Ketiga, periksa semua peralatan kendaraan termasuk rem dan gunakan helm sebelum berkendara. Keempat, saat mulai berkendara, lipat standar kendaraan sebelum duduk di jok Beam Rover dan tekan tombol "Go" secara perlahan untuk mulai berjalan.

Kelima, untuk mengurangi kecepatan dan berhenti, lepas tombol "Go" secara perlahan dan tarik ruas rem pada stang kendaraan. Cara keenam, parkir kendaraan pada tempat yang sudah ditentukan atau temukan tempat yang aman untuk berhenti.

Ady Muzadi mengatakan, pembayaran penggunaan Beam Rover dilakukan secara nontunai melalui dompet digital berupa OVO dan ShopeePay.

Baca juga: Pemkot Bogor luncurkan 665 sepeda listrik sewaan

"Sepeda elektrik BEAM Rover bisa diakses setiap hari selama 24 jam. Di setiap armada disediakan baterai cadangan untuk langkah antisipasi saat baterai yang terpasang dayanya habis diperjalanan," kata Ady Muzadi.

Menurutnya, khusus di Kota Bogor, sepeda listrik bertenaga baterai itu disediakan sebanyak 50 unit di berbagai titik jantung kota.

"Di luar Bogor, kami juga menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang, di sana kami menyebar 250 unit tersebar di beberapa lokasi, salah satunya Simpang Lima Semarang dan dapat beroperasi di empat area, diantaranya Jalan Panandaran, Jalan Gajah Mada, Jalan Pemuda dan Jalan Mayjen Sutoyo," paparnya.

Baca juga: Kementerian ESDM terus gencarkan program konversi sepeda motor BBM jadi listrik

Sementara, VP Public Affairs Beam Mobility Holdings, Isabelle Neo menyebutkan bahwa sepeda listrik ini diyakini menjadi solusi untuk menekan tingginya emisi gas karbon Co2 dan No2, sekaligus mengurangi kemacetan di jalan raya.

"BEAM Rover ini memang diciptakan untuk mengatasi permasalahan mobilitas kecil. Sepeda listrik yang kami buat ini sangat sederhana dan aman untuk digunakan masyarakat, tentunya sebelum menggunakan masyarakat harus mematuhi ketentuan keselamatan," tuturnya.

Isabelle menjelaskan, selain aman dan ramah lingkungan, sepeda listrik Beam Rover dilengkapi fitur komunikasi IoT. Alat ini fungsinya untuk mengunggah status setiap armada secara langsung dan mendeteksi ketika ada permasalahan di jalan atau jalur khusus sepeda, termasuk ketika baterai perlu diganti.

Baca juga: Sepeda motor listrik mulai 'mengaspal' di Cikarang

"Karena diciptakan untuk keamanan, kecepatan sepeda listrik Beam Rover sudah diatur pengguna tidak bisa memacu sepeda lebih dari 25 kilometer per jam. Selain keamanan dan kenyamanan, sepeda listrik Beam Rover ini diciptakan untuk mengurangi emisi gas karbon Co2 dan No2 yang berbahaya bagi lingkungan," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Jabar lihat proses produksi sepeda motor listrik

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022