Partai NasDem disebut berpotensi menjadi penonton di Pilpres 2024. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) H Mochtar Mohamad.
Ia menganalisa bahwa pertemuan Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Gondangdia, Jakarta, Rabu 26 Oktober lalu, dianggap masih cair.
Di mana AHY belum pasti jadi cawapresnya Anies Baswedan, capres yang diusung Partai NasDem.
“Mungkin masih menunggu pertemuan Surya Paloh dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu tempat yang sama,” katanya.
“Akankah Ahmad Heryawan (Aher) jadi Cawapresnya Anies? Jawabannya bisa ditebak, yakni diserahkan ke Capres Anies Baswedan untuk Cawapresnya, sama jawabannya untuk AHY kemarin dengan kriteria tertentu seperti bukan unsur dari parpol seperti beredar di media,” imbuh Mochtar.
Menurutnya, tampak Surya Paloh hanya ingin mendapatkan efek ekor jas yakni Nasdem mengusung Anies agar partainya lolos parliamentary threshold 4 persen, tanpa berpikir keselamatan Demokrat dan PKS atas ancaman parliamentary threshold itu.
Keinginan Cikeas untuk AHY manggung Capres memungkinkan dan PKS untuk cawapres selama ini belum pernah terwujud.
“Saatnya sekarang terwujud dalam kepemimpinan Ahmad Syaiku,” ujarnya.
Mochtar menyebutkan dengan Demokrat 54 kursi, PKS 50 kursi dan PPP 19 kursi, maka total 123 kursi yang cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres AHY-Aher
Ia menambahkan, agar poros tersebut bisa mulus, perlu peran Kabinet Jokowi agar Koalisi pemerintah bisa menghasilkan 4 poros pasangan Capres-Cawapres 2024.
Keempat poros tersebut, yakni Poros Pertama PDI Perjuangan 128 Kursi, Poros Kedua Gerindra 78 kursi dan PKB 58 kursi total 136 kursi, Poros Ketiga Golkar 85 kursi dan PAN 44 kursi total 129 kursi. Lalu Poros Keempat
Demokrat 54 kursi, PKS, 50 kursi,
PPP 19 kursi total 123 kursi
Keseriusan formasi ini, kata dia, tentu diawali dengan penguatan Kabinet Jokowi untuk mereshuffle kabinet 3 menteri dari Nasdem diganti dengan anggota kabinet poros keempat, yakni Demokrat, PKS dan PPP.
Konsensus politik, kata dia, bisa dibangun dari 4 poros ini, siapapun pemenangnya semua berkomitmen melanjutkan tahapan pembangunan yang sudah dirintis oleh Kabinet Jokowi.
Bisa saja 4 Pasangan Calon Capres/Cawapres di uji di Kabinet Jokowi sekarang ini sampai Paslon ditetapkan KPU ditahun 2023 nanti.
“Komitmen ini akan kokoh kalau semua partai atau Paslon menjadi bagian kabinet 2024 sd 2034 sehingga etika politik terjaga bersaing secara obyektif jauh dari black campaign dan negative campaign yang bermuara ke perpecahan bangsa. Dengan konfigurasi seperti ini maka potensi partai-partai di Koalisi Pemerintah akan dapat lolos ke senayan,” tuntas Mochtar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022