Bogor (Antara Megapolitan) - Lima wakil Indonesia lolos untuk mengikuti kompetisi penelitian ilmiah "Quarry Life Award" (QLA) 2016, yakni mempromosikan tentang kesadaran keanegaragaman hayati dalam rehabilitasi di kawasan pertambangan tingkat internasional, bersama wakil dari puluhan negara  di dunia.

"Wakil dari Indonesia ini kita harapkan hasil penelitiannya maksimal, sehingga mampu bersaing dengan peserta dari mancanegara," kata salah satu juri internasional dari Indonesia yakni guru besar Institut Pertanian Bogor Prof Dr Ani Mardiastuti di Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Sebelumnya, pada Kamis (19/5) lima wakil dari Indonesia disertai Ani Mardiastuti dan unsur Departemen Tambang PT Indocement Tunggal Prakarsa melakukan peninjauan di kawasan tambang (quarry) Hambalang, Kabupaten Bogor, Jabar -- yang menjadi area pusat penelitian -- untuk mempertajam kesiapan dalam penelitian QLA 2016.

Dirut Indocement Christian Kartawijaya kepada Antara menjelaskan program kompetisi ilmiah QLA itu secara serentak dilaksanakan oleh lebih dari 20 negara, yang diikuti lebih dari 450 peserta dari negara di Eropa, Afrika, Asia dan Oseania, yang tergabung dalam unit operasi HeidelbergCement Group.

Di Indonesia kompetisi tingkat nasional yang sekarang sudah memasuki edisi ketiga, penyelenggaranya dilaksanakan PT Indocement Tunggal Prakarsa (HeidelbergCement Group), yang mendapat dukungan
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Halimun Salak, serta IPB. Ajang ini pada 2014 telah dilaksanakan di Pabrik Palimanan, Cirebon, Jabar.

Wakil Indonesia akan bertarung dengan karya penelitian peserta lain dari lebih 20 negara, di antaranya  Australia, negara Benelux (Belgia, Belanda, Luxemburg), Bosnia-Herzegovina, Kongo, Republik Ceko, Jerman, Ghana, Indonesia, Kazakhstan, Eropa Utara (Norwegia, Swedia, Estonia), Polandia, Rumania, Rusia, Spanyol, Tanzania, Togo, Turki, Ukrania, dan Inggris.

Lima penelitian wakil Indonesia itu adalah, pertama berjudul "i-Drive: Metode Cepat, Praktis dan Murah untuk Rekomendasi Reklamasi Lahan Bekas Tambang Kapur" karya tim dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, kedua "Studi Keanekaragaman Arthropoda dan Cacing Tanah Sebagai Bioindikator KeberhasilanRekklamas", karya tim Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ketiga, "Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang dengan Penanaman Pohon Fitoremediasi dengan Aplikasi Pupuk Hayati", karya tim Institut Pertanian Bogor (IPB), keempat adalah "Penentuan Jenis Pohon yang Adaptif pada Lahan Bekas Tambang", karya tim Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor, dan kelima berjudul "Eksplorasi Potensi Calotropis Gigantea sebagai Amelioran dalam Restorasi Tambang Tanah Liat", karya tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Koordinator Nasional QLA 2016 Ir Warsadika menjelaskan lima penelitian wakil Indonesia itu terpilih oleh  juri nasional sejak diajukan 1 Maret, dari ratusan yang masuk.

Lima besar itu disaring dari proses sebelumnya yakni berdasarkan 15 proposal penelitian terbaik.    

Kelima finalis melanjutkan ke tahap penelitian lapangan di area tambang sejak April, dan menerima bantuan insentif penelitian pada Mei 2016)

Masing-masing dari lima proposal terbaik akan memiliki akses ke laman nasional untuk memasang berita dan foto penelitian lapangan mereka terkini.

Perkembangan penelitian lapangan akan dipaparkan pada Juni, dan laporan akhir penelitian harus dimasukkan paling lambat 19 September 2016

Paparan penilaian akhir penelitian dan pengumuman pemenang tingkat nasional dilaksanakan pada November 2016, sedangkan pemenang tingkat internasional akan diumumkan pada Desember mendatang. (Ant). 

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016