Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto melaporkan kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini soal langkah solusi permanen bagi warga terdampak longsor dan yang masih tinggal di wilayah longsor dengan merelokasi mereka ke tempat lain yang lebih aman.
"Saya sampaikan ke Bu Menteri, solusinya harus permanen, jadi kita enggak berulang-ulang seperti ini terus," kata Bima Arya di lokasi pengungsian Masjid Jami Nurul Ikhlas untuk warga terdampak longsor di Gang Barjo, Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Senin.
Bima menyampaikan Pemerintah Kota Bogor akan melibatkan ahli geologi untuk mengetahui sejauh mana analisa keamanaan bangunan di wliayah Gang Barjo dan Kepatihan, Kelurahan Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah itu.
"Bagi yang tidak memungkinkan, relokasi secara permanen. Saya beri waktu kepada camat, lurah, untuk melakukan pemetaan. Di titik bencana ini, berapa rumah yang kondisinya darurat dan harus pindah," ujarnya.
Wali Kota Bogor itu menyatakan telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengenai keperluan anggaran baik dari bantuan dana provinsi maupun kementerian.
"Nanti kamicarikan lahan, carikan anggaran, kemarin Pak Gubernur telepon siap memberikan bantuan, Kementerian pasti membantu,"kata dia.
Bima mengungkapkan sisa waktu periode pemerintahannya yang tinggal 14 bulan lagi hingga akhir 2023 tidak mungkin bisa menyelesaikan masalah klasik longsor di permukiman padat berlokasi di wilayah rawan dan warganya betah dalam kondisi tersebut.
Namun, kata dia, mulai saat ini arah kebijakan jangka panjang untuk relokasi perlu dilakukan dengan cepat tahap per tahapnya. Bima Arya memberi waktu satu pekan bagi aparatur wilayah untuk mendata bangunan warga yang rentan terkena longsor atau roboh.
Dia bertekad meskipun masih banyak penolakan dari warga saat ini, edukasi jangka panjang harus segera dilakukan.
"Enggak mungkin semuanya direlokasi, secara serempak biaya yg besar, kita prioritaskan yang betul-betul darurat. Seperti di bawah kosan itu, dah pasti darurat. Tunggu waktu dengan kontur itu," katanya.
Menteri Sosial Tri Rismaharini percaya pemindahan pengungsi 139 warga terdampak longsor di Gang Barjo, RT03/RW03 Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor akan diperhitungkan dengan baik oleh Pemerintah Kota Bogor.
Dalam kunjungannya ke lokasi pengungsian di Masjid Jami Nurul Ikhlas Jalan Veteran Kota Bogor didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiaro pada Senin (17/10) sore, Risma mengatakan dari Kemensos hanya bisa membantu Pemerintah Kota Bogor dan berpatokan kepada prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Saya sampaikan ke Bu Menteri, solusinya harus permanen, jadi kita enggak berulang-ulang seperti ini terus," kata Bima Arya di lokasi pengungsian Masjid Jami Nurul Ikhlas untuk warga terdampak longsor di Gang Barjo, Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Senin.
Bima menyampaikan Pemerintah Kota Bogor akan melibatkan ahli geologi untuk mengetahui sejauh mana analisa keamanaan bangunan di wliayah Gang Barjo dan Kepatihan, Kelurahan Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah itu.
"Bagi yang tidak memungkinkan, relokasi secara permanen. Saya beri waktu kepada camat, lurah, untuk melakukan pemetaan. Di titik bencana ini, berapa rumah yang kondisinya darurat dan harus pindah," ujarnya.
Wali Kota Bogor itu menyatakan telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengenai keperluan anggaran baik dari bantuan dana provinsi maupun kementerian.
"Nanti kamicarikan lahan, carikan anggaran, kemarin Pak Gubernur telepon siap memberikan bantuan, Kementerian pasti membantu,"kata dia.
Bima mengungkapkan sisa waktu periode pemerintahannya yang tinggal 14 bulan lagi hingga akhir 2023 tidak mungkin bisa menyelesaikan masalah klasik longsor di permukiman padat berlokasi di wilayah rawan dan warganya betah dalam kondisi tersebut.
Namun, kata dia, mulai saat ini arah kebijakan jangka panjang untuk relokasi perlu dilakukan dengan cepat tahap per tahapnya. Bima Arya memberi waktu satu pekan bagi aparatur wilayah untuk mendata bangunan warga yang rentan terkena longsor atau roboh.
Dia bertekad meskipun masih banyak penolakan dari warga saat ini, edukasi jangka panjang harus segera dilakukan.
"Enggak mungkin semuanya direlokasi, secara serempak biaya yg besar, kita prioritaskan yang betul-betul darurat. Seperti di bawah kosan itu, dah pasti darurat. Tunggu waktu dengan kontur itu," katanya.
Menteri Sosial Tri Rismaharini percaya pemindahan pengungsi 139 warga terdampak longsor di Gang Barjo, RT03/RW03 Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor akan diperhitungkan dengan baik oleh Pemerintah Kota Bogor.
Dalam kunjungannya ke lokasi pengungsian di Masjid Jami Nurul Ikhlas Jalan Veteran Kota Bogor didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiaro pada Senin (17/10) sore, Risma mengatakan dari Kemensos hanya bisa membantu Pemerintah Kota Bogor dan berpatokan kepada prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022