Tim search and rescue (SAR) gabungan di hari keempat operasi SAR pada Sabtu, (15/10) memperluas area pencarian bocah yang terbawa arus Sungai Cigunung di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa, (11/10).
"Pencarian kami perluas tidak hanya di Sungai Cigunung saja, tetapi hingga ke Sungai Cipelang. Pencarian pun dilakukan tidak hanya di aliran sungai, tetapi saluran air lainnya seperti irigasi, gorong-gorong dan lain-lain," kata Koordinator Basarnas Pos Sukabumi Suryo Adianto di Sukabumi, Sabtu.
Menurut Suryo, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan personel Basarnas yang bertugas di wilayah Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi untuk bersiaga dan ikut memantau kondisi Muara Palabuhanratu, karena aliran sungai ini bermuara di periran laut Palabuhanratu.
Baca juga: Tim SAR gabungan lanjutkan pencarian anak yang terseret arus sungai
Selain itu, relawan yang bergabung pada operasi SAR untuk mencari korban yakni Niko (7) warga Komplek Agraria, 12/04, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat terus bertambah, sehingga diharapkan dengan bertambahnya kekuatan korban bisa segera ditemukan.
Untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan operasi SAR, pihaknya juga menambah peralatan khususnya perahu karet untuk melakukan penyisiran di area sungai. Tim SAR yang bergabung pada kegiatan ini ada yang ditugaskan untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi korban pertama kali terbawa arus sungai.
Ini dilakukan karena pada Jumat, (14/10) ada informasi dari warga yang menemukan celana pendek anak warna merah tetapi belum terkonfirmasi apakah celana itu milik korban atau bukan.
Baca juga: Petugas gabungan diterjunkan cari bocah terbawa arus sungai di Sukabumi
"Untuk pencarian di hari kelima operasi SAR ini, personel gabungan yang diterjunkan lebih dari 80 orang, bahkan ayah korban akan ikut bergabung dengan tim," tambahnya.
Sementara, Staf Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi Ariel Solehudin mengatakan pada operasi SAR ini pihaknya mengerahkan sembilan personel dan menyiagakan ambulans. Personel tersebut kemudian dipecah untuk bergabung dengan relawan lainnya baik melakukan pencarian di sungai dengan perahu karet ataupun menyisir daratan atau bantaran sungai.
Baca juga: Tim SAR berhasil temukan korban terakhir terseret arus Sungai Rewod
Sebelumnya, pada Selasa, (11/10) Niko (korban) yang sedang asyik bermain hujan bersama beberapa rekannya di Perumahan Bumi Cisaat Pratama, Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat tiba-tiba terjerembab dan tubuhnya masuk ke dalam gorong-gorong hingga terseret ke Sungai Cigunung yang mengalir di sekitar permukiman warga.
Warga sekitar yang melihat Niko terseret arus sungai berusaha mengejar untuk menyelamatkannya, namun sekitar 300 meter dari lokasi kejadian tubuh mungil bocah itu pun hilang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Pencarian kami perluas tidak hanya di Sungai Cigunung saja, tetapi hingga ke Sungai Cipelang. Pencarian pun dilakukan tidak hanya di aliran sungai, tetapi saluran air lainnya seperti irigasi, gorong-gorong dan lain-lain," kata Koordinator Basarnas Pos Sukabumi Suryo Adianto di Sukabumi, Sabtu.
Menurut Suryo, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan personel Basarnas yang bertugas di wilayah Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi untuk bersiaga dan ikut memantau kondisi Muara Palabuhanratu, karena aliran sungai ini bermuara di periran laut Palabuhanratu.
Baca juga: Tim SAR gabungan lanjutkan pencarian anak yang terseret arus sungai
Selain itu, relawan yang bergabung pada operasi SAR untuk mencari korban yakni Niko (7) warga Komplek Agraria, 12/04, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat terus bertambah, sehingga diharapkan dengan bertambahnya kekuatan korban bisa segera ditemukan.
Untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan operasi SAR, pihaknya juga menambah peralatan khususnya perahu karet untuk melakukan penyisiran di area sungai. Tim SAR yang bergabung pada kegiatan ini ada yang ditugaskan untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi korban pertama kali terbawa arus sungai.
Ini dilakukan karena pada Jumat, (14/10) ada informasi dari warga yang menemukan celana pendek anak warna merah tetapi belum terkonfirmasi apakah celana itu milik korban atau bukan.
Baca juga: Petugas gabungan diterjunkan cari bocah terbawa arus sungai di Sukabumi
"Untuk pencarian di hari kelima operasi SAR ini, personel gabungan yang diterjunkan lebih dari 80 orang, bahkan ayah korban akan ikut bergabung dengan tim," tambahnya.
Sementara, Staf Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi Ariel Solehudin mengatakan pada operasi SAR ini pihaknya mengerahkan sembilan personel dan menyiagakan ambulans. Personel tersebut kemudian dipecah untuk bergabung dengan relawan lainnya baik melakukan pencarian di sungai dengan perahu karet ataupun menyisir daratan atau bantaran sungai.
Baca juga: Tim SAR berhasil temukan korban terakhir terseret arus Sungai Rewod
Sebelumnya, pada Selasa, (11/10) Niko (korban) yang sedang asyik bermain hujan bersama beberapa rekannya di Perumahan Bumi Cisaat Pratama, Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat tiba-tiba terjerembab dan tubuhnya masuk ke dalam gorong-gorong hingga terseret ke Sungai Cigunung yang mengalir di sekitar permukiman warga.
Warga sekitar yang melihat Niko terseret arus sungai berusaha mengejar untuk menyelamatkannya, namun sekitar 300 meter dari lokasi kejadian tubuh mungil bocah itu pun hilang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022