Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, berbelasungkawa atas wafatnya sejumlah pelajar SMP Islam Terpadu Al Hikmah, Cimanggis, Depok, yang hanyut di aliran Curug Kembar, Desa Megamendung, Kabupaten Bogor.
Ucapan belasungkawa disampaikan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono di Kota Depok, Kamis, mengenai kabar duka mengenai wafatnya sedikitnya tiga pelajar Al Hikmah dalam musibah itu dan masih satu orang lagi yang masih dalam pencarian.
"Turut berduka cita atas meninggalnya siswa siswi SMP Islam Terpadu Al Hikmah Depok," kata Imam Budi Hartono.
Imam Budi mengatakan siswa yang meninggal ada tiga orang yang sudah ditemukan dan satu orang yang masih dalam proses pencarian. Semoga bisa ditemukan dalam keadaan baik.
"Mari kita doakan yang terbaik dan semoga ananda diberikan ampunan dan seluruh amal perbuatannya di terima Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan," kata Imam Budi.
Tim SAR Gabungan masih mencari satu siswi SMP Al Hikmah Kota Depok yang hanyut bersama tiga orang temannya di Curug Kembar Desa Megamendung, Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Empat pelajar yang terdiri atas tiga orang perempuan dan satu orang anak laki-laki terbawa arus. Seorang siswi lagi berinisial A (15) hingga saat ini masih kami lakukan pencarian," kata Kapolsek Cisarua Kompol Supriyanto.
Tim SAR Gabungan sejak Rabu petang melakukan evakuasi dengan menyusuri air Curug Kembar yang merupakan aliran Sungai Ciliwung. Tapi pencarian sempat dihentikan pada malam hari dan dilanjutkan Kamis pagi.
Tiga pelajar lainnya berhasil dievakuasi secara bertahap sejak petang hingga malam hari pada Rabu (12/10), yakni Tara Taskin (13) ditemukan pukul 18.30 WIB, Amira Hana (14) pukul 21.22 WIB, dan Raka Alfa (13) pukul 21.43 WIB.
Supriyanto menyebutkan, peristiwa hanyutnya empat pelajar SMP itu berawal dari kegiatan belajar lapangan di wilayah Curug Kembar yang melibatkan 105 pelajar SMP Al Hikmah Kota Depok pada Rabu (12/10).
"Saat sore hari hujan turun dengan intensitas yang cukup tinggi dan saat itu para siswa masih berada di sekitaran curug yang aliran airnya cukup deras," terang Supriyanto.
Sementara, Camat Cisarua, Ivan Pramudia menerangkan rombongan SMP Al Hikmah Kota Depok tiba di lokasi awal, The Jungle Megamendung sekitar pukul 12.30 WIB, pada Rabu (12/10). Kemudian, pukul 14.00 WIB rombongan mengarah ke Curug Kembar.
"Sekitar jam 15.00 WIB terjadi hujan dan membuat medan tidak kondusif sehingga kelompok-kelompok tersebut terpisah dan dikabarkan terdapat beberapa orang yang hilang diduga terseret arus sungai," kata Ivan.
Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Tim SAR Gabungan untuk melakukan pencarian setelah laporan kejadian tersebut ia terima pukul 16.45 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Ucapan belasungkawa disampaikan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono di Kota Depok, Kamis, mengenai kabar duka mengenai wafatnya sedikitnya tiga pelajar Al Hikmah dalam musibah itu dan masih satu orang lagi yang masih dalam pencarian.
"Turut berduka cita atas meninggalnya siswa siswi SMP Islam Terpadu Al Hikmah Depok," kata Imam Budi Hartono.
Imam Budi mengatakan siswa yang meninggal ada tiga orang yang sudah ditemukan dan satu orang yang masih dalam proses pencarian. Semoga bisa ditemukan dalam keadaan baik.
"Mari kita doakan yang terbaik dan semoga ananda diberikan ampunan dan seluruh amal perbuatannya di terima Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan," kata Imam Budi.
Tim SAR Gabungan masih mencari satu siswi SMP Al Hikmah Kota Depok yang hanyut bersama tiga orang temannya di Curug Kembar Desa Megamendung, Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Empat pelajar yang terdiri atas tiga orang perempuan dan satu orang anak laki-laki terbawa arus. Seorang siswi lagi berinisial A (15) hingga saat ini masih kami lakukan pencarian," kata Kapolsek Cisarua Kompol Supriyanto.
Tim SAR Gabungan sejak Rabu petang melakukan evakuasi dengan menyusuri air Curug Kembar yang merupakan aliran Sungai Ciliwung. Tapi pencarian sempat dihentikan pada malam hari dan dilanjutkan Kamis pagi.
Tiga pelajar lainnya berhasil dievakuasi secara bertahap sejak petang hingga malam hari pada Rabu (12/10), yakni Tara Taskin (13) ditemukan pukul 18.30 WIB, Amira Hana (14) pukul 21.22 WIB, dan Raka Alfa (13) pukul 21.43 WIB.
Supriyanto menyebutkan, peristiwa hanyutnya empat pelajar SMP itu berawal dari kegiatan belajar lapangan di wilayah Curug Kembar yang melibatkan 105 pelajar SMP Al Hikmah Kota Depok pada Rabu (12/10).
"Saat sore hari hujan turun dengan intensitas yang cukup tinggi dan saat itu para siswa masih berada di sekitaran curug yang aliran airnya cukup deras," terang Supriyanto.
Sementara, Camat Cisarua, Ivan Pramudia menerangkan rombongan SMP Al Hikmah Kota Depok tiba di lokasi awal, The Jungle Megamendung sekitar pukul 12.30 WIB, pada Rabu (12/10). Kemudian, pukul 14.00 WIB rombongan mengarah ke Curug Kembar.
"Sekitar jam 15.00 WIB terjadi hujan dan membuat medan tidak kondusif sehingga kelompok-kelompok tersebut terpisah dan dikabarkan terdapat beberapa orang yang hilang diduga terseret arus sungai," kata Ivan.
Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Tim SAR Gabungan untuk melakukan pencarian setelah laporan kejadian tersebut ia terima pukul 16.45 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022