Tim pengabdian masyarakat Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Badra Al Aufa, SKM., MKM, dosen Program Studi Administrasi Rumah Sakit Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan tema “Upaya Pencegahan Stunting Melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” di Desa Sembalun, Lombok Timur.
"Melalui program Germas terdapat tujuh langkah yang menjadi panduan dalam menjalani pola hidup yang lebih sehat antara lain melakukan aktifitas fisik, makan buah dan sayur, cek kesehatan berkala, memberikan ASI eksklusif, enyahkan rokok, dan fokus penanganan stunting," kata Badra Al Aufa, dalam keteramgamnya, Kamis.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) merupakan salah satu program pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang memiliki tujuan untuk menciptakan budaya hidup sehat dengan meninggalkan kebiasaan masyarakat dan perilaku yang kurang sehat.
Baca juga: Dosen Vokasi UI berdayakan kader posyandu cegah stunting gunakan cakram gizi
Baca juga: Cegah stunting, BKKBN ingatkan masyarakat atur jarak kehamilan di atas tiga tahun
Dengan melakukan perilaku hidup sehat, maka gerakan masyarakat ini juga mendukung upaya terjadinya stunting. Germas ini merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan agar masyarakat ikut peduli dalam penanganan stunting.
Kegiatan ini dibuka oleh Lurah Sembalun, Harmini. Dalam sambutannya, ia menuturkan bahwa Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini sejalan dengan program prioritas Pemerintah Daerah Lombok Timur, yaitu pengentasan masalah stunting.
“Kelompok sasaran Posyandu sangat perlu untuk mengenal stunting dan cara pencegahannya dimana salah satunya yaitu dengan mendeteksi gangguan pertumbuhan sejak dini," imbuhnya.
Baca juga: Pencegahan stunting dimulai dari perubahan perilaku serta edukasi
Selain mengkampanyekan Germas, Tim Pengabdi Vokasi UI juga mengajak peserta untuk menerapkan sanitasi total berbasis masyarakat yang terdiri 5 pilar yaitu berhenti buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga serta pengelolaan air limbah rumah tangga menjadi sarana pendukung dalam menyehatkan keluarga sehingga dapat mencegah kejadian stunting.
“Kehadiran Anak dan Ibu ke Posyandu secara rutin sangat baik untuk memonitor perkembangan status gizi balita dan ibu”, imbuh Badra.
Rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat ini terselenggara atas hibah dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 16 Agustus 2022 bertempat di Aula Kantor Desa Sembalun. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh 35 peserta yang merupakan Ibu Hamil, Nifas dan Menyusui di Desa Sembalun.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Melalui program Germas terdapat tujuh langkah yang menjadi panduan dalam menjalani pola hidup yang lebih sehat antara lain melakukan aktifitas fisik, makan buah dan sayur, cek kesehatan berkala, memberikan ASI eksklusif, enyahkan rokok, dan fokus penanganan stunting," kata Badra Al Aufa, dalam keteramgamnya, Kamis.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) merupakan salah satu program pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang memiliki tujuan untuk menciptakan budaya hidup sehat dengan meninggalkan kebiasaan masyarakat dan perilaku yang kurang sehat.
Baca juga: Dosen Vokasi UI berdayakan kader posyandu cegah stunting gunakan cakram gizi
Baca juga: Cegah stunting, BKKBN ingatkan masyarakat atur jarak kehamilan di atas tiga tahun
Dengan melakukan perilaku hidup sehat, maka gerakan masyarakat ini juga mendukung upaya terjadinya stunting. Germas ini merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan agar masyarakat ikut peduli dalam penanganan stunting.
Kegiatan ini dibuka oleh Lurah Sembalun, Harmini. Dalam sambutannya, ia menuturkan bahwa Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini sejalan dengan program prioritas Pemerintah Daerah Lombok Timur, yaitu pengentasan masalah stunting.
“Kelompok sasaran Posyandu sangat perlu untuk mengenal stunting dan cara pencegahannya dimana salah satunya yaitu dengan mendeteksi gangguan pertumbuhan sejak dini," imbuhnya.
Baca juga: Pencegahan stunting dimulai dari perubahan perilaku serta edukasi
Selain mengkampanyekan Germas, Tim Pengabdi Vokasi UI juga mengajak peserta untuk menerapkan sanitasi total berbasis masyarakat yang terdiri 5 pilar yaitu berhenti buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga serta pengelolaan air limbah rumah tangga menjadi sarana pendukung dalam menyehatkan keluarga sehingga dapat mencegah kejadian stunting.
“Kehadiran Anak dan Ibu ke Posyandu secara rutin sangat baik untuk memonitor perkembangan status gizi balita dan ibu”, imbuh Badra.
Rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat ini terselenggara atas hibah dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 16 Agustus 2022 bertempat di Aula Kantor Desa Sembalun. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh 35 peserta yang merupakan Ibu Hamil, Nifas dan Menyusui di Desa Sembalun.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022