Sukabumi (Antara Megapolitan) - Jajaran Polsek Sagaranten akhirnya berhasil menangkap seorang pria yang menggorok leher ayah kandungnya sendiri warga Desa Cikarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Kejadian penganiayaan ayah oleh anak kandungnya ini pada Rabu (11/5), pelaku yang diketahui bernama Aman ini langsung melarikan diri ke hutan setelah menggorok leher ayahnya yakni Ahmad yang tinggal satu rumah di daerah Kecamatan Cidolog," kata Kapolsek Sagaranten, AKP Ade Gunawan di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, pelaku ditangkap setelah 11 jam bersembunyi di hutan yang tidak jauh dari TKP atau rumahnya. Diduga karena kelaparan dan kelelahan akhirnya petugas yang sudah mencurigai pria yang mengalami gangguan kejiwaannya kabur ke hutan dengan mudah menangkapnya dan tidak melakukan perlawanan.
Saat ditangkap di wilayah perbatasan antara Desa Puncakmanis dan Cikarang pria berusia sekitar 48 tahun itu tampak kelelahan, tapi masih memegang golok yang diduga digunakan untuk menggorok leher ayahnya tersebut.
Dalam penangkapan si pelaku, pihaknya mengerahkan lima personelnya yang sudah melakukan pencarian sejak Rabu lalu. Selain itu, mudahnya polisi menangkap pelaku, karena dari keterangan saksi, Aman setiap harinya juga berkebun palawija di hutan.
"Pelaku memang mengalami gangguan kejiwaan dan hingga sekarang kami masih sulit memintai keterangan dari yang bersangkutan, karena jawabannya selalu tidak nyambung dan mau menjawab setelah penyidik memuji si pelaku," tambahnya.
Ade mengatakan untuk memastikan pelaku mengalami gangguan kejiwaan, pihaknya berencana akan membawanya ke psikiater dan psikolog untuk mengatahui apakah pelaku hanya pura-pura saja atau benar-benar sakit jiwa.
Di sisi lain, informasinya setahun yang lalu Aman juga pernah menganiaya keluarganya sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Diduga, kejadian ini karena sakit kejiwaan yang diidap pelaku kambuh sehingga tanpa merasa bersalah menggorok leher ayahnya yang tengah melaksanakan ibadah shalat di sebuah gubuk.
"Nyawa korban berhasil diselamatkan, tetapi kulit lehernya sobek akibat gesekan benda tajam dan harus diijahit sebanyak 18 jahitan. Informasi dari keluarganya, Aman mengalami gangguan jiwa sejak lima tahun yang lalu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kejadian penganiayaan ayah oleh anak kandungnya ini pada Rabu (11/5), pelaku yang diketahui bernama Aman ini langsung melarikan diri ke hutan setelah menggorok leher ayahnya yakni Ahmad yang tinggal satu rumah di daerah Kecamatan Cidolog," kata Kapolsek Sagaranten, AKP Ade Gunawan di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, pelaku ditangkap setelah 11 jam bersembunyi di hutan yang tidak jauh dari TKP atau rumahnya. Diduga karena kelaparan dan kelelahan akhirnya petugas yang sudah mencurigai pria yang mengalami gangguan kejiwaannya kabur ke hutan dengan mudah menangkapnya dan tidak melakukan perlawanan.
Saat ditangkap di wilayah perbatasan antara Desa Puncakmanis dan Cikarang pria berusia sekitar 48 tahun itu tampak kelelahan, tapi masih memegang golok yang diduga digunakan untuk menggorok leher ayahnya tersebut.
Dalam penangkapan si pelaku, pihaknya mengerahkan lima personelnya yang sudah melakukan pencarian sejak Rabu lalu. Selain itu, mudahnya polisi menangkap pelaku, karena dari keterangan saksi, Aman setiap harinya juga berkebun palawija di hutan.
"Pelaku memang mengalami gangguan kejiwaan dan hingga sekarang kami masih sulit memintai keterangan dari yang bersangkutan, karena jawabannya selalu tidak nyambung dan mau menjawab setelah penyidik memuji si pelaku," tambahnya.
Ade mengatakan untuk memastikan pelaku mengalami gangguan kejiwaan, pihaknya berencana akan membawanya ke psikiater dan psikolog untuk mengatahui apakah pelaku hanya pura-pura saja atau benar-benar sakit jiwa.
Di sisi lain, informasinya setahun yang lalu Aman juga pernah menganiaya keluarganya sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Diduga, kejadian ini karena sakit kejiwaan yang diidap pelaku kambuh sehingga tanpa merasa bersalah menggorok leher ayahnya yang tengah melaksanakan ibadah shalat di sebuah gubuk.
"Nyawa korban berhasil diselamatkan, tetapi kulit lehernya sobek akibat gesekan benda tajam dan harus diijahit sebanyak 18 jahitan. Informasi dari keluarganya, Aman mengalami gangguan jiwa sejak lima tahun yang lalu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016