Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat membentuk tim percepatan reformasi angkot yang akan membantu tugas Wali Kota untuk memperbaiki sistem transportasi dan rerouting angkutan kota.

"Segera kita lakukan reformasi angkot kita akan bentuk tim independen untuk mempercepat reformasi transportasi," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, di Bogor, Jumat.

Bima mengatakan, sudah saatnya Kota Bogor melakukan pembenahan transportasi secara signifikan, kondisi selama ini dikeluhkan oleh masyarakat sering macet dan juga dikeluhkan oleh sopir angkot karena berkurangnya pendapatan.

Penerapan sistem satu arah yang dilakukan saat ini merupakan salah satu komponen kecil dalam penataan transporatsi di Kota Bogor, masih ada langkah-langkah lainnya yang telah disusun oleh Pemerintah Kota Bogor yang tertuang dalam Bogor Transportation Program (B-TOP).

"SSA ini hanya salah satu komponen kecil, akan ada penataan-penataan selanjutnya, setelah ini segera dilaksanakan rerouting angkot, dan merger angkot menjadi armada bus," katanya.

Bima mengakui pemberlakukan SSA belum sempurna adanya tumpang tindih 13 trayek angkot yang terdampak. Pemkot Bogor telah menyiapkan langkah rerouting angkot yang saat ini masih disusun bersama Organda dan DLLAJ.

"Rerouting masih kita bahas bersama DLLAJ, Organda dan juga para supir," katanya.

Terkait adanya penolakan SSA dari para sopir angkot di beberapa trayek, Bima mengatakan, dirinya menerima laporan dari tim investigasi yang diturunkannya bahwa supir yang melakukan demo adalah bukanlah sopir angkot yang resmi (utama), melainkan supir tembak, supir batangan dan supir kadal.

Ia mengatakan, selama ini para sopir tembak, supir kadal ataupun sopir batangan tersebut mengoperasikan angkot dengan mengacak rute, mereka tidak memiliki SIM khusus untuk mengemudi, ketika diberlakukan SSA mereka tidak bisa lagi beroperasi.

"Mereka yang berdemo juga para pak ogah yang sering mengambil setoran dari supir-supir yang ngetem. Sejak SSA mereka tidak mendapatkan penghasilan lagi karena tidak ada angkot yang ngetem," katanya.

Bima mengakui bahwa dengan diberlakukannya SSA ada 13 angkot yang terdampak, beberapa ada yang trayeknya berhimpitan seperti angkot trayek 13 dan 11, ini menyebabkan pendapatan supir menurun.

"SSA memang harus dievalausi, rerouting angkot sudah mendesak dilakukan untuk 23 trayek sudah hampir 32 tahun tidak ada peremajaan trayek. Kita prioritaskan rerouting secepatnya untuk 13 trayek yang terdampak SSA," katanya.

Aksi protes terhadap SSA kembali berlanjut, banyak angkot yang tidak beroperasi. Kondisi ini membuat jalanan Kota Bogor menjadi lebih lancar dari biasanya karena tidak ada angkot yang ngetem sembaranga. Selain itu, situasi tersebut memberikan keuntungan bagi para pengendara ojek yang kebanjiran orderan.

Para pengendara ojek ini banyak mangkal di tempat-tempat yang banyak warganya menunggu angkot seperti di Stasiun Bogor, BTM, Pasar Bogor, Kebun Raya, Otista, Tugu Kujang, depan Bali Kota dan Paledang.

Pemkot Bogor juga mengerhakan 20 unit Transpakuan, mobil Satpol PP, truk Kepolisian dan Yonif 315 untuk mengakomodir warga yang tidak terlayani oleh angkutan umum. Bus bantuan ini melayani korider keliling Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor, rute Barat, Timur, Utara dan Tengah.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016