Bekasi, 7/7 (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD Kota Bekasi Ronny Hermawan mengimbau pemerintah setempat mempercepat proses pembangunan penampungan bagi ratusan pedagang Pasar Proyek yang menjadi korban kebakaran.
"Kalau bisa pembangunannya rampung sebelum Ramadhan. Sebab, dari momentum itulah keuntungan usaha mereka," ujarnya di Bekasi, Kamis.
Menurut politisi Demokrat itu, tidak ada alasan bagi pemerintah memperlambat realisasi pembangunan tersebut mengingat biaya yang dibutuhkan cukup ringan.
"Kios penampungan ini hanya membutuhkan kayu dan triplex, tidak perlu coran beton dan besi yang memakan biaya mahal," katanya.
Pemerintah Kota Bekasi, kata dia, memiliki dana tanggap bencana sebesar Rp35 miliar yang hingga kini belum dimanfaatkan. Diharapkan, eksekutif bijak menggunakan alokasi tersebut untuk memperbaiki 200 kios pedagang yang terbakar.
"Saya sudah sampaikan ke wali kota bahwa dalam keadaan bencana alam pemkot bisa melakukan langkah taktis. Kios yang dibangun masing-masing hanya berukuran 2x2 meter persegi," katanya.
Selain itu, kata dia, pemerintah setempat juga diharapkan bisa mengganti kerugian para pedagang akibat kebakaran yang terjadi pada pukul 04.00 WIB hari ini.
"Pemkot bisa fasilitasi alokasi dananya dari koperasi karena tidak mungkin pakai uang APBD yang sudah melewati batas pembahasan di DPRD," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 200 kios semi permanen yang menjual pakaian dan alat jahit di lokasi penampungan pedagang Pasar Proyek, Jalan Mayor Oking, RT01/01, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, ludes terbakar.
Kebakaran ini juga menewaskan seorang nenek, Murni (70), yang berprofesi sebagai pemulung akibat terjebak dalam kobaran api.
Andi F
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Kalau bisa pembangunannya rampung sebelum Ramadhan. Sebab, dari momentum itulah keuntungan usaha mereka," ujarnya di Bekasi, Kamis.
Menurut politisi Demokrat itu, tidak ada alasan bagi pemerintah memperlambat realisasi pembangunan tersebut mengingat biaya yang dibutuhkan cukup ringan.
"Kios penampungan ini hanya membutuhkan kayu dan triplex, tidak perlu coran beton dan besi yang memakan biaya mahal," katanya.
Pemerintah Kota Bekasi, kata dia, memiliki dana tanggap bencana sebesar Rp35 miliar yang hingga kini belum dimanfaatkan. Diharapkan, eksekutif bijak menggunakan alokasi tersebut untuk memperbaiki 200 kios pedagang yang terbakar.
"Saya sudah sampaikan ke wali kota bahwa dalam keadaan bencana alam pemkot bisa melakukan langkah taktis. Kios yang dibangun masing-masing hanya berukuran 2x2 meter persegi," katanya.
Selain itu, kata dia, pemerintah setempat juga diharapkan bisa mengganti kerugian para pedagang akibat kebakaran yang terjadi pada pukul 04.00 WIB hari ini.
"Pemkot bisa fasilitasi alokasi dananya dari koperasi karena tidak mungkin pakai uang APBD yang sudah melewati batas pembahasan di DPRD," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 200 kios semi permanen yang menjual pakaian dan alat jahit di lokasi penampungan pedagang Pasar Proyek, Jalan Mayor Oking, RT01/01, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, ludes terbakar.
Kebakaran ini juga menewaskan seorang nenek, Murni (70), yang berprofesi sebagai pemulung akibat terjebak dalam kobaran api.
Andi F
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012