Sukabumi (Antara Megapolitan) - Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kekurangan tenaga penyuluh pertanian karena hanya memiliki 302 orang dari 386 desa yang ada di wilayahnya.

"Idealnya ada 386 penyuluh atau setiap desa ada satu penyuluh," kata Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Sukabumi Dedah Herlina di Sukabumi, Senin.

Menurutnya, setiap tahunnya jumlah penyuluh berkurang karena ada yang dipindah tugaskan atau habis masa kontraknya, sehingga satu penyuluh ada yang memegang dua hingga tiga desa binaan.

Para penyuluh ini sebagian besar merupakan tenaga harian lepas (THL), yakni 113 dari Sukabumi dan 60 orang dari provinsi.

Sementara sisanya yakni sebanyak 129 orang merupakan pegawai negeri sipil (PNS).

"Hingga saat ini belum ada tambahan kuota untuk tenaga penyuluh, sehingga pada 2020 mendatang jumlah penyuluh tersebut diperkirakan hanya tersisa beberapa orang saja," tambah Dedah.

Dedah mengatakan keberadaan petugas penyuluh pertanian di setiap desa sangat penting, karena selain untuk memberikan pembinaan juga untuk memberikan pembelajaran kepada para petani atau kelompok tani agar tepat dalam melakukan olah tanah dan tanam.

Petugas penyuluh juga bisa menjadi garda paling depan dalam progam swasembada pangan dalam mengawal suksesnya produksi padi, jagung dan kedelai.

Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan lahan pertanian di Kabupaten Sukabumi yang sangat luas sehingga diperlukan banyak penyuluh pertanian agar petani, peternak maupun pembudidaya ikan bisa maksimal dalam memproduksi pangan tersebut.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016