Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengajak para orang tua untuk mengenali karakter anaknya guna mencegah perilaku menyimpang yang saat ini marak terjadi di kalangan generasi muda.

"Orang tua jangan hanya memikirkan prestasi akademis anak saja, tetapi juga membangun karakter dan akhlak anak agar terhindari dari berbagai ancamanm, baik itu perilaku menyimpang, narkoba maupun kenakalan remaja lainnya," kata Bima dalam seminar Parenting Pertemuan Orang Tua Murid Bintang Pelajar di Kota Bogor, Sabtu.

Menurut Bima, untuk menumbuhkan peran orang tua, perlu dilakukan kegiatan parenting. Kebanyakan orang menganggap sebagai hal biasa, tetapi kegiatan tersebut menjadi sumber pengetahuan dan kebijakan bagi orang tua.

"Karena parenting berasal dari didikan orang tua kepada anak-anaknya. Sehingga orang tua harus juga peduli," katanya.

Bima menambahkan, saat ini remaja di Kota Bogor menghadapi tantangan yang sangat kompleks, mulai dari perceraian orang tua, penularan virus HIV/AIDS, narkoba dan tawuran yang masih sering terjadi.

"Untuk itu peran orang tua dalam mengenal karakter anak menjadi sangat penting, pengawasan maksmimal ada di keluarga," katanya.

Ketua Panitia Seminar Parenting Bintang Pelajar, Sulistyo mengatakan, seminar menghadirkan pembincara Fidiansjah, psikiater yang mengupas persoalan anak remaja.

"Isu LGBT saat ini tengah marak di masyarakat menimbulkan pro dan kontra. LGBT telah mengarah pada remaja yang membuat khawatir setiap orang tua. Melalui seminar ini kita harapkan orang tua dapat mengenali dan mencegah perilaku menyimpang ada anak," katanya.

Fidiansjah yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan mengatakan, perilaku LGBT pada anak dapat diketahui sejak dini jika orang tua bisa mengantisipasinya dengan solusi tepat dan cepat.

"Ini diawali dari akhlak terlebih dahulu, orang tua harus mengetahui lingkungan anaknya karena sebagai besar LGBT terjadi karena faktor lingkungan," katanya.

Ia menambahkan, ada beberapa kiat dalam mencegah anak terlibat LGBT, yakni melalui cara promotif yang mengenalkan gaya hidup sehat, advokasi dan sosialisasi pro aktif yang dapat dilakukan melalui pendidikan.

"`Life skill` maupun pendidikan seksual sesuai usia dini perlu diajarkan," katanya.

Langkah berikutnya, lanjut dia, preventif berupa pola asuh dan keterampilan mengasuh anak, memperhatikan tumbuh kembangnya dengan baik sehingga dapat terdekteksi sejak dini jika ada penyimpangan.

"Pembangunan ketahanan sosial terutama ketahanan keluarga dan blokir acara televisi yang mengandung unsur pornografi dan LGBT. Yang penting, jangan lupa terhadap pendidikan dan pengamalan nilai-nilai agama, menumbuhkan kesadaran tinggi akan kondrat dan harkat diri sebagai manusia yang diciptakan Tuhan," kata Fidiansjah.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016