Gempa bumi dengan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu pukul 03.49 WIB, demikian siaran informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Berdasarkan laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dipantau di Jakarta, lokasi gempa terletak pada 10,48 Lintang Selatan (LS) dan 109,44 Bujur Timur (BT).

Adapun pusat gempa berada di laut, 303 km barat daya Bantul, dengan kedalaman 10 km.

Tidak dilaporkan potensi tsunami akibat gempa tersebut, namun BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada atas kemungkinan gempa susulan.

Baca juga: BMKG sebut 10 alat pendeteksi gempa di Provinsi Bengkulu dalam kondisi baik dan normal
Baca juga: Gempa 6,5 magnitudo guncang Bengkulu tidak berpotensi tsunami

Sementara BMKG Stasiun Geofisika Kabupaten Kepahiang menyebutkan bahwa 10 unit alat pendeteksi gempa bumi di wilayah Provinsi Bengkulu saat ini dalam kondisi baik dan dapat beroperasi dengan normal.
 
Kepala Stasiun Geofisika Kabupaten Kepahiang Litman saat dihubungi via telpon, Jum'at mengatakan, alat pendeteksi dini gempa bumi di Provinsi Bengkulu dalam kondisi baik dan tidak ada bagian yang rusak.
 
"Untuk kondisi peralatan pendeteksi gempa di Provinsi Bengkulu dalam kondisi baik dan beroperasi normal," kata Litman.

Sebanyak 10 unit alat pendeteksi gempa tersebut berada di wilayah Muara Sahung Kabupaten Kaur, Desa Batu Bandung Kabupaten Bengkulu Selatan, di Universitas Bengkulu.

Baca juga: Gempa 5,4 magnitudo guncang Laut Flores di dua tempat berbeda Sabtu siang
 
Kabupaten Kepahiang, Kepulauan Enggano, wilayah Argamakmur dan Marga Sakti Seblat di Kabupaten Bengkulu Utara.
 
Selanjutnya wilayah Muara Aman Kabupaten Lebong, wilayah Teramang Jaya dan Air Majunto di Kabupaten Mukomuko.
 
Kemudian untuk sirine peringatan tsunami ada tiga lokasi yang berada di Kota Bengkulu tepatnya di lokasi Sport Center, kantor PMI Kota Bengkulu dan Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bengkulu juga dalam kondisi baik.
 
"Kami BMKG melakukan pengamatan dan analisa kejadian gempa bumi 24jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu. Dalam waktu kurang dari 5 Menit, hasil analisa harus segera disebarkan," ujarnya.

Pewarta: Fathur Rochman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022