Cibinong (Antara Megapolitan) - Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor KH Rd Mukhtar Royani wafat, dan dimakamkan pada Rabu.

Jenazahnya dimakamkan di peristirahatan terakhirnya kompleks makam keluarga Pesantren Riyadhul Aliah, Kampung Cisempur, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ribuan orang mengantarkan almarhum yang wafat pada Selasa (12/4) petang dalam usia 83 tahun.

Anggota DPRD Kabupaten Bogor Edwin Sumarga yang ikut melayat mengatakan keluarga besar NU Bogor merasa sangat kehilangan atas wafatnya KH Mukhtar Royani.

"Kami kehilangan karena sangat sulit mencari sosok lain sebagai pengganti peran almarhum," kata Ketua DPC PKB Kabupaten Bogor itu.

"Keluarga besar NU Bogor sangat kehilangan sosok pejuang tulus. Beliau mengorbankan apapun untuk kepentingan 'jam'iyah' NU. Saya tahu beliau tidak pernah mengambil keuntungan dari perjuangannya," katanya menegaskan.

Menurut dia, berbagai kemajuan yang dicapai NU Kabupaten Bogor dalam beberapa dekade terakhir, tidak dapat dilepaskan dari kontribusi besar KH Mukhtar Royani.

"Kami mendoakan agar semua amal ibadah dan kebaikannya ditetima Allah SWT," katanya.

Edwin berharap apa yang diwariskan almarhum bagi NU dan warga "Nahdliyin" Bogor dapat terus dijaga dan dikembangkan demi kemajuan NU di "Bumi Pakuan Pajajaran" itu.

Hal senada disampaikan oleh Ahmad Fahir, MSi, pendiri Keluarga Mahasiswa NU IPB.

Menurut dia lebih dari separuh masa hidup sosok kiai kharismatis "diwakafkan" untuk kepentingan NU.

Kiai Mukhtar Royani tercatat mengemban amanah sebagai Rais Syuriah PCNU Kabupaten Bogor selama lima periode alias sekitar 21 tahun terakhir.

Satu periode kepengurusan di lingkungan NU berlangsung selama lima tahun.

Pada konferensi terakhir PCNU Kabupaten Bogor 2015  kiai yang akrab disapa "Ajengan Mumu" ini kembali terpilih sebagai Rais Syuriah masa bakti 2015-2020.

Almarhum juga tercatat pula sebagai A'wan Syuriah PBNU hasil Muktamar ke-33 NU di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 2015.

Selain itu, sehari-hari Kiai Mukhtar membina ratusan santri yang menimba ilmu di Pesantren Riyadhul Aliah, yang dirintis keluarganya.

Bagi Fahir, almarhum merupakan sosok yang sangat peduli dan total dalam mengabdi kepada NU dan warga "Nahdliyin".

"Beliau sebagai guru dan teladan bagi generasi muda NU Bogor. Sejak muda hingga ajal menjemput sangat konsen dalam mengembangkan NU. Tidak ada kata lelah dalam berjuang. Penyakit atau usia tidak membatasi totalitas dedikasi kepada NU," ujarnya.

Wakil Katib Syuriah PCNU Kabupaten Bogor Ustad Ikrom menambahkan wafatnya KH Mukhtar menimbulkan duka yang mendalam bagi keluarga besar "Nahdliyin" Bogor.

"KH Mukhtar nyaris tidak pernah kehilangan semangat atau kehabisan energi dalam membangun NU Bogor. Beliau sebagai teladan bagi generasi muda NU," katanya.

Berbagai pihak menyampaikan belasungkawa atas kepergian KH Mukhtar Royani.

Sejumlah karangan bunga terpampang di depan kediaman duka, antara lain berasal dari Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr KH Ma'ruf Amien, Ketua Umum DPP PKB A Muhaimin Iskandar, Bupati Bogor Nurhayanti, dan Ketua DPRD Kabupaten Bogor Jaro Ade, dan Ketua DPC PKB Kabupaten Bogor Edwin Sumarga. (Ant).

  

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016