Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menyelenggarakan bursa kerja (job fair) dari delapan perusahaan dan beberapa pameran produk pertanian untuk menebar SDM pertanian unggul di berbagai bidang usaha pangan. 

Direktur Polbangtan Bogor Detia Tri Yunandar kepada ANTARA di Kota Bogor, Rabu, mengatakan dengan sedikitnya mewisuda 200 lulusan, mereka dapat mengisi posisi strategis pekerjaan dan wirausaha tani.

"Job fair ini salah satu upaya, komitmen, dan concern kami, bagaimana lulusan Polbangtan terserap di dunia kerja baik itu sebagai pencari kerja atau wirausaha," katanya.

Menurut Detia, bursa kerja yang dilakukan bersamaan dengan wisuda diharapkan bisa langsung memberi kesempatan  bagi lulusan Polbangtan untuk dapat meraih tahapan pekerjaan sejak awal.

Baca juga: Peringati Kemerdekaan RI, Polbangtan Kementan tanam durian di Bukit Cinagara

Di dalam bursa yang dilakukan secara 'hybrid' melalui stand di depan aula tempat wisuda dan juga secara daring, terdapat 16 perusahaan  yang membuka lowongan bagi lulusan Polbangtan. 

Selain itu, juga ada pameran produk wirausaha binaan kampus yang diharapkan dapat memberi inspirasi dan semangat untuk membuka usaha. 

"Kami fokus agar bursa kerja dapat terserap, tetapi lebih banyak lulusan kita, diarahkan untuk menjadi wirausaha tani," ujarnya. 

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (Badan PPSDMP) berkomitmen mencetak 2,5 juta petani milenial di seluruh Indonesia yang maju, mandiri, berdaya saing dan berjiwa kewirausahaan.

Baca juga: Tingkatkan kualitas pendidikan, Polbangtan Kementan gencarkan audit internal

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo  perlu dilakukan regenerasi untuk meneruskan pertanian di Indonesia, sebab 70 persen lebih petani ialah petani dengan usia lanjut.

Kementerian Pertanian menargetkan 2,5 juta petani milenial dalam 5 tahun. SDM pertanian yang andal dapat meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas petani dan penyuluh sebagai ujung tombak kegiatan pertanian.

Berbagai upaya digencarkan oleh Kementan, salah satunya melalui penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Vokasi Pertanian baik yang berada di bawah Kementan maupun di bawah Kementerian lain atau Pemerintah Daerah, pelatihan vokasi.

Baca juga: Tingkatkan keterampilan job seeker, Kementan lepas peserta pemagangan

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian  Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.

Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul [job seeker] serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022