PT Pupuk Kujang melakukan pemulihan hulu dan hilir Sungai Citarum untuk menjaga kondisi air Sungai Citarum yang menjadi bahan baku dalam memproduksi pupuk.
“Bagi Pupuk Kujang, Sungai Citarum sangat penting. Karena itu, perusahaan terus komitmen untuk berkontribusi dalam program pemulihan Citarum,” kata Vice President Departemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3 LH) PT Pupuk Kujang, Andika Arif Kurniawan di Karawang, Jumat.
Setiap hari, sebanyak 59.536 m3 air Citarum disalurkan ke pabrik PT Pupuk Kujang untuk bahan baku pupuk. Dengan air Citarum sebanyak itu, Pupuk Kujang membuat pupuk untuk digunakan petani.
Menurut dia, sebagai perusahaan yang peduli lingkungan, Pupuk Kujang ikut ambil bagian dalam upaya pemulihan Citarum, baik itu di hulu maupun hilir.
Baca juga: Pupuk Kujang jangkau ribuan petani Jabar dan Banten dalam program Makmur
Di hilir, tepatnya di wilayah Karawang, Pupuk kujang melakukan restorasi ekosistem bantaran sungai dengan rutin menanam pohon buah di kawasan tersebut. Hingga kini, sudah 3 ribu pohon yang ditanam.
Menanam pohon di bantaran sungai dilakukan karena bisa mencegah dan mengurangi ketinggian banjir hingga 20 persen.
“Pohon sifatnya menyerap air, sehingga mudah-mudahan bisa menyerap air saat volume air Citarum sedang tinggi. Selain itu buah dari tanaman ini bisa bermanfaat untuk pengunjung dan warga sekitar,” kata Andika.
Selain menanam ribuan pohon, Pupuk Kujang memulai pembuatan fasilitas rekreasi dan edukasi. Di dalamnya terdapat taman edukasi, jogging track, taman, hidram, bio reaktor, hingga pembangkit listrik hybrid.
Baca juga: Pupuk Kujang: Penggunaan pupuk nonsubsidi tidak rugikan petani
Sementara di hulu Citarum, Pupuk Kujang berupaya membantu mengurangi pencemaran limbah kotoran hewan yang kerap mencemari Citarum. Seperti diketahui, kotoran hewan menjadi salah satu penyumbang yang mencemari Sungai Citarum.
Data Satgas Citarum Harum, dalam sehari, ratusan ton kotoran hewan ternak masuk ke sungai. Hal itu tak lepas dari banyaknya peternak yang bermukim di badan sungai membuang langsung kotoran ternaknya ke aliran sungai.
Merespon kecenderungan itu, Pupuk Kujang mengajak peternak sapi di Bandung Selatan untuk melakukan penanggulangan dengan memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi bahan baku pupuk organik. Sehingga kotoran sapi tidak mencemari sungai tapi menghasilkan nilai tambah.
Baca juga: Pupuk Kujang lakukan optimalkan penjualan pupuk nonsubsidi
VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pupuk Kujang, Agung Gustiawan, menyampaikan, pihaknya telah membuat program Kujang Citarum Harum. Salah satu kegiatannya yaitu memberikan bantuan Alat Pencacah Pupuk Organik (APPO) kepada sejumlah peternak sapi di Bandung Selatan. Alat tersebut, akan memudahkan peternak mengolah kotoran hewan.
“Program ini jadi salah satu upaya perusahaan berkontribusi di bidang penyelamatan lingkungan. Mudah-mudahan program ini bisa menanggulangi limbah kotoran ternak di sungai dan membuat sungai lebih sehat, dan tidak ada energi yang terbuang percuma,” kata Agung.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
“Bagi Pupuk Kujang, Sungai Citarum sangat penting. Karena itu, perusahaan terus komitmen untuk berkontribusi dalam program pemulihan Citarum,” kata Vice President Departemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3 LH) PT Pupuk Kujang, Andika Arif Kurniawan di Karawang, Jumat.
Setiap hari, sebanyak 59.536 m3 air Citarum disalurkan ke pabrik PT Pupuk Kujang untuk bahan baku pupuk. Dengan air Citarum sebanyak itu, Pupuk Kujang membuat pupuk untuk digunakan petani.
Menurut dia, sebagai perusahaan yang peduli lingkungan, Pupuk Kujang ikut ambil bagian dalam upaya pemulihan Citarum, baik itu di hulu maupun hilir.
Baca juga: Pupuk Kujang jangkau ribuan petani Jabar dan Banten dalam program Makmur
Di hilir, tepatnya di wilayah Karawang, Pupuk kujang melakukan restorasi ekosistem bantaran sungai dengan rutin menanam pohon buah di kawasan tersebut. Hingga kini, sudah 3 ribu pohon yang ditanam.
Menanam pohon di bantaran sungai dilakukan karena bisa mencegah dan mengurangi ketinggian banjir hingga 20 persen.
“Pohon sifatnya menyerap air, sehingga mudah-mudahan bisa menyerap air saat volume air Citarum sedang tinggi. Selain itu buah dari tanaman ini bisa bermanfaat untuk pengunjung dan warga sekitar,” kata Andika.
Selain menanam ribuan pohon, Pupuk Kujang memulai pembuatan fasilitas rekreasi dan edukasi. Di dalamnya terdapat taman edukasi, jogging track, taman, hidram, bio reaktor, hingga pembangkit listrik hybrid.
Baca juga: Pupuk Kujang: Penggunaan pupuk nonsubsidi tidak rugikan petani
Sementara di hulu Citarum, Pupuk Kujang berupaya membantu mengurangi pencemaran limbah kotoran hewan yang kerap mencemari Citarum. Seperti diketahui, kotoran hewan menjadi salah satu penyumbang yang mencemari Sungai Citarum.
Data Satgas Citarum Harum, dalam sehari, ratusan ton kotoran hewan ternak masuk ke sungai. Hal itu tak lepas dari banyaknya peternak yang bermukim di badan sungai membuang langsung kotoran ternaknya ke aliran sungai.
Merespon kecenderungan itu, Pupuk Kujang mengajak peternak sapi di Bandung Selatan untuk melakukan penanggulangan dengan memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi bahan baku pupuk organik. Sehingga kotoran sapi tidak mencemari sungai tapi menghasilkan nilai tambah.
Baca juga: Pupuk Kujang lakukan optimalkan penjualan pupuk nonsubsidi
VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pupuk Kujang, Agung Gustiawan, menyampaikan, pihaknya telah membuat program Kujang Citarum Harum. Salah satu kegiatannya yaitu memberikan bantuan Alat Pencacah Pupuk Organik (APPO) kepada sejumlah peternak sapi di Bandung Selatan. Alat tersebut, akan memudahkan peternak mengolah kotoran hewan.
“Program ini jadi salah satu upaya perusahaan berkontribusi di bidang penyelamatan lingkungan. Mudah-mudahan program ini bisa menanggulangi limbah kotoran ternak di sungai dan membuat sungai lebih sehat, dan tidak ada energi yang terbuang percuma,” kata Agung.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022