Bogor (Antara Megapolitan) - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) tahun 2016 menerima 400 permohonan tugas belajar program S2 dan S3 dari pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian.

"Program tugas belajar S2 dan S3 untuk pegawai di lingkup Kementerian Pertanian setiap tahun digelar, tahun ini ada 400 permohonan yang kita terima," kata Heri Suliyanto Kepala Pusat Pelatihan dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), mewakili Kepala BPPSDMP, dalam acara Koordinasi dan Evaluasi Tugas Belajar Program S2 dan S3 Dalam Negeri Tahun 2016, di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Ia mengatakan, dari 400 permohonan tersebut akan diseleksi, karena penerima program tugas belajar disesuaikan dengan anggaran yang ada.

"Dari 400 itu, kita akan seleksi disesuaikan dengan kebutuhannya, dan kemampuan anggaran. Tahun ini, anggaran hanya untuk 150 orang saja," katanya.

Ia menjelaskannya, program tugas belajar S2 dan S3, merupakan program beasiswa penuh bagi pegawai di lingkup Kementerian Pertanian yang ingin melanjutkan pendidikannya untuk meningkatkan profesionalitas pegawai dalam melaksanakan tugas dan mendukung tupoksi pada unit kerja masing-masing.

"Besaran anggaran tugas belajar S2 dan S3 tahun ini sebesar Rp14 miliar," katanya.

Menurut dia, mereka yang lulus seleksi akan mendapatkan tugas belajar yang dibiayai oleh negara. Selama studi mereka bisa cuti bekerja dan fokus menyelesaikan studi belajar di perguruan tinggi yang dipilih.

"Mereka dibiayai penuh oleh pemerintah, biaya kuliah maupun biaya hidup selama dua tahun untuk S2. Setahun mereka mendapatkan Rp20 juta. Sedangkan untuk S3, selama tiga tahun setengah, pertahunnya mencapai Rp30 juta," katanya.

Ia mengatakan, program tugas belajar juga pernah dilaksanakan bagi para penyuluh pertanian. Namun, program tersebut tidak berjalan lama, karena banyak penyuluh yang tidak menyelesaikan pendidikannya.

"Untuk penyuluh program peningkatan kapasitasnya kita ganti menjadi pemberian penghargaan bagi penyuluh berprestasi," katanya.

Program tugas belajar tersebut, lanjutnya sudah berjalan sejak 1994, setiap tahunnya BPPSDMP menerima ratusan pengajuan program tugas belajar dari berbagai badan dan lembaga yang ada di bawah Kementerian Pertanian, baik di daerah maupun tingkat pusat.

"Program tugas belajar ini bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi negeri. Awalnya hanya lima perguruan tinggi, hingga 12 perguruan tinggi. Tapi tahun ini hanya ada sembilan perguruan tinggi," ujarnya.

Kesembilan perguruan tinggi tersebut yakni IPB, UGM, Universitas Diponegoro, Universitas Surakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Andalas, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Malang.

Ia menambahkan, untuk keberlanjutan, BPPSDMP secara rutin melakukan evaluasi penyelenggaraan tugas belajar meliputi kemajuan belajar (akademik), evaluasi penyelenggaraan tugas belajar (administrasi, keuangan, dan sistem pelaksanaan), dan evaluasi pascatugas belajar.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016