Purwakarta (Antara Megapolitan) - Para petugas kebersihan tempat pembuangan akhir sampah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, "curhat" atau mengeluh sering tertusuk jarum suntik limbah medis kepada Bupati setempat Dedi Mulyadi.

Keluhan petugas kebersihan disampaikan saat bupati melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cikolotok, di Desa Margasari Kecamatan Pasawahan, Purwakarta, Selasa.

"Setiap hari selalu saja tertusuk jarum suntik limbah medis. Itu terjadi saat saya memilah sampah di sekitar TPA," kata Wawan, salah seorang petugas kebersihan TPA Cikolotok.

Jarum suntik itu sendiri merupakan limbah medis yang dibuang pihak rumah sakit, puskesmas serta klinik yang tersebar di berbagai daerah sekitar Purwakarta.

Ia mengaku tidak hanya dirinya yang tertusuk jarum suntik saat melakukan pemilahan sampah. Hampir seluruh petugas kebersihan di TPA itu juga mengalami hal serupa.

Wawan menyampaikan keluhan tersebut, bukan karena sakit setelah tertusuk jarum suntik. Tetapi efek tertusuk jarum itu badan terasa pegal-pegal.

"Kalau sakitnya sih tidak seberapa, paling seperti digigit semut saja. Bahayanya, setelah tertusuk badan saya sering pegal-pegal," kata dia.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, keluhan para petugas kebersihan TPA sampah itu bukan masalah honor. Tetapi tentang kenyamanan dan keamanan dalam bekerja.

Setelah menerima curhatan para petugas kebersihan TPA, Dedi langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dan menginstruksikan agar seluruh pengelola rumah sakit, puskesmas dan klinik di Purwakarta mengelola limbah medisnya sendiri.

"Mulai sekarang mereka tidak bisa sembarangan, limbah medis harus dikelola sendiri, tidak boleh disatukan dengan sampah rumah tangga," katanya.

Bupati menginstruksikan hal tersebut karena jarum suntik limbah medis itu berbahaya. Intruksi itu juga dinilai bagian dari langkah Pemkab Purwakarta melindungi para petugas kebersihan di lapangan.

"Petugas Pemkab Purwakarta di lapangan, di semua tingkatan, harus bekerja dengan aman," katanya.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016