Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memastikan unggas yang mati mendadak di Kampung Jelegong positif flu burung.

"Berdasarkan pemeriksaan sampel bangkai unggas yakni ayam kampung 10 ekor di Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor hasilnya seluruhnya positif flu burung," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi Iwan Karmawan di Sukabumi, Jumat.

Menurut dia, walaupun laporan dari Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor masih bersifat lisan, tapi pihaknya langsung melakukan pencegahan agar virus flu burung tidak menyebar ke sejumlah daerah di Kabupaten Sukabumi.

Untuk hasil laboratorium secara tertulisnya baru akan diterima disnaj setempat Senin, (28/3).

Langkah lainnya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit H5N1 ini melalui gerakan vaksinasi terhadap sejumlah hewan ternak yang ada di Kabupaten Sukabumi. Selain itu, di musim penghujan ini sangat mempengaruhi kondisi daya tahan unggas ternak tersebut, sehingga mudah terserang penyakit.

Lanjut Iwan, kondisi kandang milik warga yang lembab dan kotor sangat mempercepat pertumbuhan berbagai penyakit, salah satunya flu burung.

Namun berbeda dengan kondisi unggas yang diperlihara atau diternakan oleh perusahaan, karena lebih mudah terpantau, karena vaksinasinya rutin diberikan sehingga daya tahan tubuh unggas ini tidak rentan terserang penyakit.

"Biasanya masyarakat memelihara unggasnya di lepas liarkan di halaman rumah sehingga makan apa saja yang ditemukannya, ditambah minimnya vaksinasi sehingga mudah terserang penyakit," tambahnya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Veteriner Dinas Kabupaten Sukabumi, Winda Sri Rahayu mengimbau kepada para peternak rumahan, agar mengkandangkan unggasnya atau jangan di lepas liarkan secara bebas.

Selain itu, jika ada ternak unggas yang mati mendadak agar bangkainya tidak dibuang sembarangan seperti ke sungai, apalagi di konsumsi.

"Jika menemukan adanya unggas yang mati mendadak, untuk secepatnya melapor kepada kami, dan bangkainya dibakar atau dikubur," imbaunya.

Flu burung ini riskan menyerang atau menularkan kepada manusia, sehingga untuk sementara ini warga diimbau agar menjauhkan unggasnya dari tempat tinggal dan membersihkan kandangnya setiap hari dengan desinfektan.

Warga juga harus menggunakan masker dan sarung tangan saat mendekati dan memegang bangkai unggas yang mati mendadak.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016