Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyatakan peringatan Hari Air Sedunia bukan hanya disuarakan melalui "dunia maya", tetapi juga harus dilakukan secara nyata, sehingga manfaatnya dapat terasa.

"Kalau peringatan Hari Air Sedunia hanya disuarakan melalui dunia maya, itu hanya modal `posting` saja, tidak dapat dirasakan di dunia nyata," katanya di sela memperingati Hari Air Sedunia di Purwakarta, Selasa.

Ia menyatakan, dalam memperingati Hari Air Sedunia, Pemkab Purwakarta melakukan aksi penanaman pohon di kompleks sekretariat daerah setempat. Kegiatan itu digelar dengan tujuan memelihara sumber air yang ada di daerah tersebut.

Dedi mengajak agar seluruh masyarakat terus menanam pohon, khususnya saat musim hujan seperti saat ini. Itu perlu dilakukan agar saat musim kemarau tidak kekurangan air.

"Mari kita menanam pohon, kelak manfaatnya akan terasa saat musim kemarau. Pohon itu punya akar yang kuat dan mampu menjadi rumah untuk air," kata dia.

Terkait dengan eksploitasi air, bupati mengaku pihaknya telah melarang kegiatan eksploitasi air, agar sumber air yang ada di Purwakarta tetap terjaga dengan baik.

Ia mengakui saat ini pengelolaan sumber air merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tetapi, Dedi akan terus melarang eksplotasi air untuk komersialiasi. Tujuan pelarangan itu, demi ketersediaan sumber air bersih untuk masyarakat Purwakarta.

Ditanya tentang rencana pembangunan infrastruktur air, bupati menyatakan pihaknya telah menerima bantuan Rp250 miliar dari pemerintah pusat. Bantuan itu nantinya akan digunakan untuk membangun sarana dan prasarana air bersih untuk masyarakat.

"Anggaran bantuan itu akan kami gunakan untuk mengatasi persoalan air di beberapa kecamatan yang sering terjadi kekeringan saat musim kemarau," kata dia.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016