Analis Digital Marketing Politik Bambang Haryanto menilai popularitas dan elektabilitas Puan Maharani saat ini menunjukan kenaikan yang cukup signifikan seiring dengan sering turunnya Ketua DPR RI tersebut mengelilingi daerah-daerah di Indonesia.
Safari keliling nusantara yang dilakukan cucu Proklamator ini makin memperlihatkan karakter kepemimpinan yang merakyat yang mungkin selama ini banyak dipertanyakan masyarakat.
"Dari berbagai amatan di media baik mainstream maupun media sosial, Mbak Puan ini sekarang sedang jadi media darling, pembicaraan tentang Puan pun sekarang makin sering di masyarakat, sering jadi bahan diskusi. Apalagi sekarang beliau sering turun ke masyarakat mengunjungi petani, nelayan, pedagang pasar dan lainnya. Tren positif ini memang tercermin dari popularitas dia yang terus naik, termasuk elektabilitas yang menunjukan kenaikan," ungkap Bambang dalam keterangannya, Jumat.
Menurut Wakil Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah tersebut, meski kian menjadi pembicaraan publik, Puan tidak menunjukkan kegenitan, sebaliknya tetap menunjukkan jati diri kepemimpinan yang sesungguhnya.
Dalam kapasitas Puan sebagai Ketua DPR RI ditambah dengan Ketua Parlemen Dunia, menurut Bambang Puan berhasil menunjukan kualitas dan hasil kepemimpinan yang pro rakyat.
"RUU TPKS itu yang jelas-jelas sangat ditunggu masyarakat selama ini berhasil dieksekusi dengan baik sebagai UU. Ini hasil kepemimpinan yang jelas manfaatnya dirasakan rakyat. Ditambah lagi selama ini Mbak Puan sangat aktif menyuarakan aspirasi rakyat misalnya soal BBM, masalah perempuan dan anak, kelistrikan, harga pupuk, melawan kebijakan import, isu minyak goreng dan isu-isu lain. Ini pantas diapresiasi," ungkap Bambang.
Dari rekam jejak kepemimpinan baik di eksekutif dan legislatif, Puan jelas Bambang dipastikan memiliki kompetensi, kapabilitas dan integritas. Catatan Bambang, kapabilitas seorang pemimpin bukan karena polesan atau pencitraan tetapi sesuatu yang bisa diukur.
"Soal kapasitas itu ditunjukan Mba Puan dengan melahirkan UU TPKS. Itu jelas. 30 tahun RUU tersebut tergantung. Dan pada masa kepemimpinan Mbak Puan, itu dieksekusi," ucapnya.
Sementara itu terkait kompetensi, tentu tidak perlu diragukan karena Puan merupakan jebolan kampus terbaik di Indonesia yaitu UI. Hal tersebut didukung dengan pengalaman yang mungkin tidak banyak dimiliki oleh tokoh pemimpin lain.
"Beliau anak presiden, anak Ketua MPR RI. Kita saja kalau ikuti presiden rapat, maka kita akan ikutan jadi pintar. Apalagi sekelas beliau yang tumbuh di lingkungan tokoh pemimpin besar, tentu itu tidak diragukan lagi. Dan jangan lupa, Mbak Puan itu bukan politisi yang langsung jadi," katanya.
Dia berproses dari bawah, diuji juga oleh pengalaman pahit yang dialami kakeknya dan ibunya, yang belum tentu bisa diterima oleh anak-anak presiden yang lain. Bagi saya Mba Puan sudah sangat komplit, lengkap dan cocok untuk naik kelas ke kememimpinan nasional sebagai presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Safari keliling nusantara yang dilakukan cucu Proklamator ini makin memperlihatkan karakter kepemimpinan yang merakyat yang mungkin selama ini banyak dipertanyakan masyarakat.
"Dari berbagai amatan di media baik mainstream maupun media sosial, Mbak Puan ini sekarang sedang jadi media darling, pembicaraan tentang Puan pun sekarang makin sering di masyarakat, sering jadi bahan diskusi. Apalagi sekarang beliau sering turun ke masyarakat mengunjungi petani, nelayan, pedagang pasar dan lainnya. Tren positif ini memang tercermin dari popularitas dia yang terus naik, termasuk elektabilitas yang menunjukan kenaikan," ungkap Bambang dalam keterangannya, Jumat.
Menurut Wakil Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah tersebut, meski kian menjadi pembicaraan publik, Puan tidak menunjukkan kegenitan, sebaliknya tetap menunjukkan jati diri kepemimpinan yang sesungguhnya.
Dalam kapasitas Puan sebagai Ketua DPR RI ditambah dengan Ketua Parlemen Dunia, menurut Bambang Puan berhasil menunjukan kualitas dan hasil kepemimpinan yang pro rakyat.
"RUU TPKS itu yang jelas-jelas sangat ditunggu masyarakat selama ini berhasil dieksekusi dengan baik sebagai UU. Ini hasil kepemimpinan yang jelas manfaatnya dirasakan rakyat. Ditambah lagi selama ini Mbak Puan sangat aktif menyuarakan aspirasi rakyat misalnya soal BBM, masalah perempuan dan anak, kelistrikan, harga pupuk, melawan kebijakan import, isu minyak goreng dan isu-isu lain. Ini pantas diapresiasi," ungkap Bambang.
Dari rekam jejak kepemimpinan baik di eksekutif dan legislatif, Puan jelas Bambang dipastikan memiliki kompetensi, kapabilitas dan integritas. Catatan Bambang, kapabilitas seorang pemimpin bukan karena polesan atau pencitraan tetapi sesuatu yang bisa diukur.
"Soal kapasitas itu ditunjukan Mba Puan dengan melahirkan UU TPKS. Itu jelas. 30 tahun RUU tersebut tergantung. Dan pada masa kepemimpinan Mbak Puan, itu dieksekusi," ucapnya.
Sementara itu terkait kompetensi, tentu tidak perlu diragukan karena Puan merupakan jebolan kampus terbaik di Indonesia yaitu UI. Hal tersebut didukung dengan pengalaman yang mungkin tidak banyak dimiliki oleh tokoh pemimpin lain.
"Beliau anak presiden, anak Ketua MPR RI. Kita saja kalau ikuti presiden rapat, maka kita akan ikutan jadi pintar. Apalagi sekelas beliau yang tumbuh di lingkungan tokoh pemimpin besar, tentu itu tidak diragukan lagi. Dan jangan lupa, Mbak Puan itu bukan politisi yang langsung jadi," katanya.
Dia berproses dari bawah, diuji juga oleh pengalaman pahit yang dialami kakeknya dan ibunya, yang belum tentu bisa diterima oleh anak-anak presiden yang lain. Bagi saya Mba Puan sudah sangat komplit, lengkap dan cocok untuk naik kelas ke kememimpinan nasional sebagai presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022