Purwakarta (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menerapkan standarisasi daging sapi dan domba yang akan digunakan untuk bahan baku sate maranggi agar rasanya benar-benar khas.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan setempat Heri Herawan, di Purwakarta, Minggu mengatakan daging sapi dan domba untuk bahan baku sate maranggi diupayakan sapi dan domba lokal Purwakarta.

"Ciri khas sapi dan domba lokal Purwakarta itu dagingnya empuk, jadi diupayakan agar para pengusaha atau pedagang sate maranggi menggunakan sapi dan domba lokal," katanya.

Di Purwakarta sendiri para pedagang sate maranggi tersebar di sejumlah kecamatan, seperti di Bungursari, Plered, Kecamatan Wanayasa, dan lain-lain.

Sate maranggi yang berasal dari kecamatan satu dengan yang lainnya itu berbeda rasanya. Hal tersebut berkaitan dengan bumbu yang digunakan, sedangkan untuk dagingnya diharapkan berasal dari sapi dan domba lokal Purwakarta.

Sementara itu, catatan Dinas Peternakan dan Perikanan Purwakarta, produksi daging domba di daerah tersebut selama 2015 mencapai 164.764 kilogram.

Dari produksi daging domba tersebut, sekitar 40-45 persen di antaranya, daging domba itu dimanfaatkan untuk pembuatan sate maranggi.

Dinas Peternakan dan Perikanan Purwakarta sudah mempersiapkan produksi massal ternak domba garwa, yang merupakan perpaduan antara domba Garut dengan Purwakarta.

"Jadi postur domba ini seperti domba asal Garut yang gagah dan besar, sedangkan daging domba itu empuk, khas domba Purwakarta," katanya.

Di antara tujuan pengembangan domba Garwa tersebut ialah untuk memenuhi kebutuhan daging sate maranggi yang tersebar di hampir seluruh kecamatan sekitar Karawang.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016