Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan program pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) pada tahun ini sudah mencapai 2.025 unit rumah atau setara 81 persen dari total sasaran penerima manfaat sejak digulirkan akhir Maret 2022.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan program perbaikan rumah dari bantuan pemerintah daerah pada tahun ini diberikan kepada 2.500 unit rumah yang dinyatakan layak diperbaiki melalui sejumlah tahapan verifikasi.

"Sisa 475 unit rumah lagi dan saat ini sedang dalam proses pengerjaan, kita upayakan secepatnya selesai," katanya di Cikarang, Senin.

Dirinya berharap program ini dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh penerima bantuan yakni masyarakat tidak mampu dengan memiliki hunian yang layak ditempati bersama keluarga.

Baca juga: Pemkab Bekasi perbaiki 2.500 rutilahu dengan anggaran Rp50 miliar

"Harapan kami tentunya masyarakat menikmati kehidupan yang lebih layak dan sehat di rumah yang baru selesai direnovasi itu. Ini wujud pemerintah hadir di tengah masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh warganya," katanya.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bekasi Nur Chaidir mengatakan sumber pembiayaan program rutilahu berasal dari APBD Kabupaten Bekasi 2022 sebesar Rp50 milliar yang diperuntukkan untuk perbaikan 2.500 unit rumah.

Setiap satu rumah penerima manfaat program ini mendapatkan bantuan Rp20 juta yang digunakan untuk pembelian bahan material bangunan sebesar Rp17,5 juta serta Rp2,5 juta untuk jasa tukang.

Baca juga: Pemkab Bekasi setujui tambahan anggaran perbaikan 250 Rutilahu lewat Bebenah

Dirinya mengaku perbaikan rumah melalui program rutilahu ini hanya bersifat stimulan. Warga penerima manfaat diizinkan untuk menambah titik perbaikan sehingga mendapatkan hasil yang sempurna.

"Jadi ini sifatnya stimulan. Warga jika memiliki rezeki lebih dapat menambahkan agar mungkin rumah yang diperbaiki lebih bagus," ucapnya.

Program rutilahu ini diperuntukkan bagi warga yang rumahnya sangat tidak layak melalui skema pengajuan oleh penerima manfaat kepada pemerintah desa atau kecamatan kemudian ditindaklanjuti dengan verifikasi berkas dan obsevasi lapangan.

Baca juga: Pembenahan kawasan kumuh Bekasi belum optimal

Chaidir menyebut pekerjaan rumah pemerintah daerah terkait program ini masih terbilang besar meski perbaikan terus digelar secara masif. Berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) Dinas Sosial Kabupaten Bekasi masih terdapat 20.000 rutilahu yang membutuhkan perbaikan.

"Jadi masih banyak yang harus diperbaiki. Namun dari hasil verifikasi, perbaikan akan dilakukan bertahap," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022