Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyebutkan daftar pemilih tetap atau DPT pada Pemilu 2024 di daerah itu diproyeksikan mampu menembus tiga juta pemilih.
Ketua KPU Kabupaten Bekasi Jajang Wahyudin memprediksi penambahan DPT yang dipengaruhi faktor peningkatan jumlah penduduk serta dampak perpindahan kaum urban di wilayah industri terbesar se-Asia Tenggara itu.
"Ada juga memang yang telah meninggal dunia tetapi banyak juga penduduk yang usianya beranjak 17 tahun. Kemungkinan besar jumlah DPT akan bertambah dari yang sebelumnya," katanya di Cikarang, Kamis.
Ia juga mengacu pada pemutakhiran data penduduk hingga akhir tahun 2021 lalu di mana tercatat jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi sudah mencapai 3.022.787 jiwa.
Dia mengatakan mengacu data pemilih berkelanjutan (DPB) yang telah ditetapkan dan diperbarui pada Januari 2022 lalu, jumlah pemilih tercatat sebanyak 2.039.355 jiwa dengan rincian 1.019.845 laki-laki dan 1.019.501 perempuan.
Data itu merupakan hasil pembaruan yang didapatkan dari proses pemilihan umum sebelumnya yakni pemilu 2019 yang telah dipadukan dengan data kependudukan secara nasional.
Jajang menyebutkan daftar pemilih tetap yang dijadikan acuan jumlah pemilih pemilu 2024 mendatang merupakan hasil dari rangkaian proses sinkronisasi data Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4).
"Prosesnya sebelum dapat DPT, nanti ada pembuatan DPS. Data DPS kami dapatkan dari DP4 yang diturunkan oleh KPU RI yang diperoleh berdasarkan data dari Kemendagri melalui Ditjen Kependudukan, seperti itu alurnya," ucapnya.
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, penetapan jumlah DPT baru akan dilakukan pada Oktober 2022 mendatang.
"Kalau DPT-nya akan kami tetapkan di Bulan Oktober nanti. Tahu jumlahnya setelah kami lakukan coklit (pencocokan dan penelitian)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Ketua KPU Kabupaten Bekasi Jajang Wahyudin memprediksi penambahan DPT yang dipengaruhi faktor peningkatan jumlah penduduk serta dampak perpindahan kaum urban di wilayah industri terbesar se-Asia Tenggara itu.
"Ada juga memang yang telah meninggal dunia tetapi banyak juga penduduk yang usianya beranjak 17 tahun. Kemungkinan besar jumlah DPT akan bertambah dari yang sebelumnya," katanya di Cikarang, Kamis.
Ia juga mengacu pada pemutakhiran data penduduk hingga akhir tahun 2021 lalu di mana tercatat jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi sudah mencapai 3.022.787 jiwa.
Dia mengatakan mengacu data pemilih berkelanjutan (DPB) yang telah ditetapkan dan diperbarui pada Januari 2022 lalu, jumlah pemilih tercatat sebanyak 2.039.355 jiwa dengan rincian 1.019.845 laki-laki dan 1.019.501 perempuan.
Data itu merupakan hasil pembaruan yang didapatkan dari proses pemilihan umum sebelumnya yakni pemilu 2019 yang telah dipadukan dengan data kependudukan secara nasional.
Jajang menyebutkan daftar pemilih tetap yang dijadikan acuan jumlah pemilih pemilu 2024 mendatang merupakan hasil dari rangkaian proses sinkronisasi data Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4).
"Prosesnya sebelum dapat DPT, nanti ada pembuatan DPS. Data DPS kami dapatkan dari DP4 yang diturunkan oleh KPU RI yang diperoleh berdasarkan data dari Kemendagri melalui Ditjen Kependudukan, seperti itu alurnya," ucapnya.
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, penetapan jumlah DPT baru akan dilakukan pada Oktober 2022 mendatang.
"Kalau DPT-nya akan kami tetapkan di Bulan Oktober nanti. Tahu jumlahnya setelah kami lakukan coklit (pencocokan dan penelitian)," katanya.
Editor : Budi Setiawanto
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022