Sukabumi (Antara Megapolitan) - Jumlah warga miskin di Kota Sukabumi, Jawa Barat sebanyak 12 persen dari total jumlah penduduk daerah itu sebanyak 320 ribu jiwa.

Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Rudi Djuansyah di Sukabumi, Minggu, mengatakan berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, hingga 2014 jumlah warga miskin sebanyak 25.200 jiwa.

Menurut dia, untuk data terbaru jumlah warga miskin Kota Sukabumi masih dalam pendataan dan menunggu hasil pendataan dari pihak Badan Pusat Statistik (BPS). Namun, walaupun belum ada data terbaru tentang jumlah warga miskin tersebut, pihaknya menargetkan setiap tahun jumla warga miskin berkurang minimalnya 0,5 persen.

Untuk mengentaskan kemiskinan tersebut ada beberapa progam yang sudah diluncurkan baik pemkot, pemprov maupun pemerintah pusat seperti mulai dari bantuan kredit usaha, progam keluarga harapan (PKH), pelatihan dan lain-lain. Target pengentasan kemiskinan itu diharapkan bisa mengurangi angka warga miskin.

"Banyaknya progam untuk keluarga miskin tersebut bisa membantu persoalan tingkat kemiskinan yang dilucurkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melalui tim pengentasan kemiskinan," kata Rudi.

Sementara, Kepala Bagian Perekonomian Setda Pemkot Sukabumi, Cecep Mansyur mengatakan warga miskin yang tercatat sebagai penerima raskin tahun ini sebanyak 14.975 rumah tangga sasaran (RTS). Progam ini diharapkan bisa membantu meringankan warga miskin memenuhi kebutuhan pangan setiap harinya.

Adapun kuota setiap RTS penerima raskin yakni 15 kg/bulan selama 12 bulan dengan total kuota raskin untuk seluruh RTS sebanyak 2.695.500 kg. Dengan adanya raskin ini juga bisa menghemat biaya untuk kebutuhan RTS selama satu bulan, karena harga raskin yang dijual hanya Rp1.600/kg.

"Kondisi raskin saat ini cukup bagus dan kualitasnya tidak kalah dengan beras yang dijual di pasar, jika di pasar harga beras Rp7.500/kg, sehingga warga bisa menghemat uang Rp5.900 untuk pembelian satu kilogram beras," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016